KORANMANDALA.COM – Mengunjungi Taman Miniatur Indonedia Indah (TMII) di Jakarta memiliki kesan tersendiri. Selain melihat karya arsitektur dan sebagai ajang wisata keindahan karya anak bangsa juga untuk menambah wawasan dan pengalaman berharga tentang keberadaan TMII.
Salah satu karya fenomenal anak bangsa itu adalah, Tugu Api Pancasila yang berdiri kokoh setinggi 45 meter di komplek TMII Jakarta.
Tugu Api Pancasila merupakan monumen utama TMII, berbentuk lima buah keris yang berdiri menjulang di dalam kolam air yang senantiasa memancarkan air ke atas, dan berada di atas lahan sekitar 2 hektar.
Selain berfungsi sebagai wadah tugu, kolam air juga merupakan transformasi antara bentuk vertikal tugu yang tumbuh menjulang dan dataran luas berupa plaza yang menjadi satu kesatuan dengan kolam bundar, sedangkan pancaran tugu sebagai pusat plaza menjalar ke seluruh dataran.
Tugu Api Pancasila merupakan land mark TMII, sebagaimana halnya Monas sebagai landmark Jakarta.
Tugu berbentuk 5 buah keris setinggi 45 meter, sedangkan kolam air bergaris tengah 17 meter. Di antara keris yang berjejer melingkar terdapat rongga kosong dengan jarak 8 meter.
Angka 5 melambangkan lima sila dalam Pancasila, angka 17, 8, dan 45 mengacu pada tanggal proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Lantai plaza dihiasi motif bintang bersudut delapan dengan empat warna: merah, putih, hitam, dan kuning. Merah melambangkan keberanian, ketabahan, keyakinan pada kebenaran; putih melambangkan kedamaian dan kebahagiaan; hitam melambangkan kesadaran tentang hakikat hidup; dan kuning melambangkan semangat hidup.
Plaza Tugu Api Pancasila juga berfungsi sebagai alun-alun yang cocok dijadikan pusat kegiatan dan keramaian, seperti upacara, parade seni-budaya, sampling product, pesta rakyat, pertunjukan musik, serta ajang pesta dan hiburan rakyat.
Upacara adat Suran, –selain untuk mengundang masyakat banyak, juga untuk mewadahi upacara adat yang hidup dalam masyarakat– menjadi peristiwa budaya tahunan di Plaza Tugu Api Pancasila.