Menurut ilmu pengetahuan populer dari Qinghai Lake Research Institute of the Chinese Academy of Sciences , saat ini belum ada penelitian yang membandingkan efek anti kanker dari obat kemoterapi dan lemon.
Disebutkan, tidak dapat disangkal bahwa komponen bioaktif seperti flavonoid, monoterpen, dan analog limonoid pada lemon memiliki efek anti kanker dan antioksidan tertentu.
Namun penelitian tersebut sebagian besar didasarkan pada percobaan pada hewan dan sel, dan hasilnya tidak dapat langsung diterapkan pada tubuh manusia. .
2.Lemon bukan rajanya vitamin C
Selain “anti kanker”, banyak rumor yang beredar tentang lemon, namun rumor tersebut juga tidak dapat dipercaya.
Rumor itu mengatakan bahwa lemon adalah rajanya vitamin C dalam buah-buahan. Minum air lemon secara teratur dapat membantu tubuh mengisi kembali vitamin C.
Faktanya, lemon bukanlah rajanya vitamin C dalam buah-buahan. Kadar kanfungan vitamin C pada lemon, sekitar 22 mg dalam 100 gram, lebih kecil dari jeruk dan kiwi.
Dalam jeruk 100 gram ada sekitar 33 mg, dan dalam kiwi ada 55 gram.
Kadar vitamin C dalam lemon itu bahkan bisa berkurang lagi jika saat mengkonsumsinya tidak bersama daging buahnya.
Jumlah vitamin C yang bisa kita serap malah lebih sedikit, sehingga tidak sepraktis makan buah-buahan lainnya.