KORANMANDALA.COM – Simak penjelasan hadits tentang masa depan (baik atau buruk) anak tergantung hasil asuhan orang tua, sebagai berikut.
Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, menegaskan bahwa orang tua yang menentukan jalan hidup (masa depan) anak.
وَ عَنْهُ اَيْضًا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ مَا مِنْ مَوْلِدٍ اِلَّا يُوْلَدُ عَلَى الْفِتْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Rasulullah SAW bersabda, tidak ada seorang manusia yang terlahir kecuali dia terlahir atas fitrah (kesucian seperti tabula rasa, kertas yang belum ditulis apapun, masih putih).
Baca Juga :
Jangan Salah Memahami! Inilah Penggunaan Kalimat Insya Allah yang Benar Menurut Al Quran dan Hadits
Berpakaian Tetapi Telanjang, Maksudnya Apa? Ini Penjelasannya Menurut Al Quran dan Hadits
Masya Allah! Sungguh Luar Biasa Keutamaan Zikir Menurut Al Quran dan Hadits
Maka, kedua orang tuanya lah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau pun Majusi (HR Abu Hurairah RA).”
Penjelasan
Sejak lahir, anak ibarat kertas putih yang belum tertulis apa-apa. Sementara itu, orang tua berperan sebagai pewarna, yang menentukan kepribadian anaknya.
Oleh karena itu, orang tua yang mengajarkan hal buruk kepada anak. Kelak, di masa depan, sang anak bisa berperilaku buruk sesuai dengan contoh orang tua.
Sebaliknya, jika orang tua mengajarkan cara berakhlak mulia, mengajarkan ilmu pengetahuan dunia dan akhirat. Maka sang anak tumbuh jadi soleh atau solehah.
Sementara, orang tua yang gagal mendidik anaknya harus bertanggung jawab atas perilaku negatif yang pernah ia tunjukkan kepada anaknya di akhirat.
Oleh karena itu, orang tua harus berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan perannya sebagai orang tua terbaik bagi anak-anaknya.