إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ دُفِعَ إِلَى مَلَكِ الْمَوْتِ صَحِيْفَةً فَيُقَالُ اِقْبِضْ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَنْ فِي هَذِهِ الصَّحِيْفَةِ فَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَغْرَسَ
الغُرَّاسَ وَيُنْكِحَ الْأَزْوَاجَ وَيَبْنِي الْبُنْيَانَ وَإِنَّ اسْمَهُ فِي تِلْكَ الصَّحِيْفَةِ وَهُوَ لَا يَدْرِيْ
Rasulullah SAW bersabda “Apabila telah datang malam pertengahan bulan Syaban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan.
Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman,
akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu,”
3. At Takfir
Alasan di balik penamaan ini adalah karena pada malam tersebut Allah mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya selama satu tahun.
Dosa tersebut terhitung sejak malam tersebut hingga malam pertengahan bulan Syaban selanjutnya.
Dalam riwayat Ahmad bin Nadlar melalui jalur Sayyidina Mu’ad bin Jabar, Rasulullah SAW bersabda.
يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ