- Sisa Laskar Pagaruyung dari Minangkabau yang tersesat dan memilih tinggal di Jambi karena ingin membantu Ratu Jambi.
- Masyarakat Desa Kubu Karambia Kerajaan Pagaruyung yang melarikan diri ke hutan Jambi karena menolak agama Islam.
- Keturunan Bujan Perantau dan Putri Kelumpang yang menetap di hutan.
Orang Rimba di TNBD hidup secara nomaden, sering berpindah tempat. Salah satu budaya yang dikenal adalah “melangun”, yaitu berpindah tempat saat ada anggota kelompok yang mengalami musibah atau meninggal. Rumah tradisional mereka disebut sudung, biasanya berupa pondok tanpa dinding dengan atap daun.
Kehidupan mereka juga dipengaruhi oleh interaksi dengan masyarakat luar. Mereka memperoleh makanan dari hasil meramu, berburu, dan membeli di pasar desa. Beberapa juga terlibat dalam pemanenan hasil hutan untuk tujuan komersial.
Orang Rimba awalnya tidak menggunakan pakaian, tetapi kini mereka menggunakan pakaian yang dibeli dari pasar. Pakaian tradisional mereka adalah cawat dari kulit kayu, tetapi sekarang beralih ke pakaian seperti masyarakat desa.
Masyarakat Orang Rimba hidup berkelompok dan memiliki struktur sosial yang ketat. Mereka memiliki pemimpin kelompok yang disebut tumenggung. Ada tiga tingkatan interaksi mereka dengan masyarakat luar, dari tingkat minimal hingga tinggi.
Perpindahan mereka disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya anggota kelompok yang sakit atau meninggal, konflik internal, atau untuk mencari hasil hutan.
Terkait konservasi, mereka memiliki kearifan lokal untuk menjaga sumber daya alam, seperti melarang menebang pohon sialang dan pohon buah-buahan tertentu, serta menjaga tata ruang tradisional.- ***
Sumber: VOA Indonesia