KORANMANDALA.COM – Bisnis kuliner di Amerika itu tak gampang. Banyak pengusaha food and beverage yang gulung tikar. Tapi apa yang dialami Artharini mungkin satu dari sekian ribuan pengusaha Indonesia yang berhasil berbisnis kuliner di negeri Paman Sam.
“Sampai saat ini saya masih sulit mempercayai bahwa kita akhirnya bisa memiliki ini. Sampai detik ini, saya masih belum bisa percaya” demikian kalimat pertama yang disampaikan Artharini pemilik ‘Artharini Indonesian Restaurant’ yang berlokasi di pusat kota Kensington, Washington DC, Amerika Serikat.
Awalnya Artha pesimis dan tak percaya bisa sesukses ini. Pesimisme itu terlecut dari ketiadaan modal.
“Uang kita semua ada di trailer, akhirnya kita mengambil asuransi itu. Kita menjual truk makanan kita, kita menjual mobil” ungkap Artharini dalam Youtube VOA Indonesia.
Sebenarnya, Artha telah mencari tempat untuk membuka restoran selama lima tahun terakhir. Namun harga-harga di areal ini mahal. Suaminya kemudian mengusulkan untuk membeli food truck.
Dukungan suami Artha memang tak bisa dinihilkan. Sang suami yang memberi semangat dan mendorong Artha untuk mewujudkan mimpinya membuka restoran Indonesia.
Atas kesepakatan bersama, Artha dan suami akhirnya menjual harta benda milik mereka. The show must go on !
“Oke, tidak ada pilihan lain, kita harus melakukannya. Semoga semuanya lancar. Jadi, kita menjual mobil, kita menjual truk makanan, dan akhirnya kita mendapat asuransi” begitu nawaetu Artha ketika memulai bisnis kulinernya sambil tak lupa do’a pun terpanjatkan.
Hingga saat ini, Artha masih tak percaya bahwa ini bisa terjadi. Padahal, dirinya mengaku tak punya uang.
Pada awalnya, Artha berjualan makanan yang dijajakan di atas food trailer. Sebelum itu, Artha adalah berbisnis katering. Usaha kateringnya cukup maju. Bahkan Presiden Joko Widodo pernah memesan makanan ke Artha ketika presiden melawat ke Amerika. Selain Presiden Jokowi, Artharini juga sempat melayani pesanan dari IMF. Jadi, pemimpin dunia, G20, pernah mencicipi masakan buatan Artharini.
Sementara itu, Wirawan Pandji Ismudjatmiko, suami Artha, mengungkap cerita panjang berdirinya Artharini Indonesian Restaurant.
“Ketika kami membeli food trailer, itu awalnya karena kami mencari modal untuk memulai usaha” ungkap Wirawan.
Sejak awal, bisnis pasangan suami ini tak memiliki catatan yang baik. Mereka belum pernah memiliki restoran sebelumnya. Jadi, mereka memutuskan untuk membeli food trailer terlebih dahulu agar bisa memiliki catatan bisnis.
Akhirnya, semuanya berjalan lancar. Saat pertama kali buka, mereka menggunakan perlengkapan sederhana. Mereka tak memiliki peralatan dapur yang lengkap. Hanya menggunakan apa yang ada. Seperti kotak makanan dari pemilik tempat, dan kami menggunakan sendok plastik.
“Kami beradaptasi dengan apa yang ada” ungkap Wirawan.
Pelahan tapi pasti, mereka mulai membeli peralatan secara bertahap. Sekarang, mereka sudah memiliki peralatan dapur yang lebih lengkap.
Pekerjaan di restoran ini sangat menguras waktu. Artha harus tiba di restoran jam 7 pagi dan pulang jam 9 atau 12 malam. Kadang-kadang, tidur di restoran. Ia harus memulai memasak sejak jam 3 sore. Harus siap sedia, siapa tahu ada tuntutan dari pelanggan atau masalah lain yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, pasangan suami ini memiliki asuransi yang mencakup segala kemungkinan, baik untuk pelanggan maupun karyawan.
“Ini adalah salah satu hal yang harus dipertimbangkan ketika memulai bisnis” pungkasnya.- ***
Sumber : Youtube VOA Indonesia