KORANMANDALA.COM – Penyakit batuk biasanya meningkat ketika musim pancaroba dan musim hujan.
Alasannya karena paparan sinar matahari berkurang pada musim ini dapat memicu persebaran virus dan bakteri.
Batuk kronis, meskipun berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh, sering kali merupakan gejala penyakit pernapasan yang lebih serius.
Batuk yang berlangsung lebih dari 8 minggu dan tidak merespons pengobatan biasa memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Beberapa penyebab batuk kronis meliputi infeksi virus dan bakteri di paru-paru yang dapat menyebabkan produksi lendir yang berlebihan, kondisi seperti pneumonia, bronkiektasis, dan tuberkulosis.
Asma juga bisa menjadi penyebab, di mana saluran pernapasan mengalami penyempitan dan peradangan, seringkali dipicu oleh faktor lingkungan tertentu.
Upper airway cough syndrome (UACS) disebabkan oleh produksi lendir berlebihan di saluran napas atas, yang menetes ke belakang tenggorokan dan merangsang refleks batuk.
Kebiasaan merokok dapat memperparah batuk kronis dengan memicu asma dan infeksi saluran pernapasan, serta menghambat proses penyembuhan.
Polusi lingkungan juga menjadi faktor yang memicu batuk kronis, terutama bagi mereka yang tinggal atau bekerja di daerah dengan polusi udara tinggi.
Untuk mengobati batuk, selain dengan cara alami dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, obat-obatan yang tersedia di apotek juga bisa menjadi pilihan.
Namun, jika batuk tidak merespons pengobatan atau terus berlanjut, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.- ***