KORANMANDALA.COM – Anak kecil lebih rentan infeksi karena cacing. Umumnya, cacingan lebih banyak menyerang anak yang mengalami kemiskinan ekstrem di negara berkembang.
Karena itu, orang tua harus mengenal ciri-ciri anak cacingan.
Infeksi cacing pada anak dapat terjadi ketika mereka kontak langsung dengan telur cacing yang berasal dari makanan, minuman, atau benda-benda lain.
Tidak mencuci tangan juga dapat memfasilitasi penyebaran infeksi ke orang lain.
Meskipun sebagian besar kasus cacingan pada anak tidak menunjukkan gejala serius, namun penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin muncul.
Gejala yang paling umum adalah penurunan nafsu makan. Beberapa ciri lain seperti penurunan berat badan, sulit berkonsentrasi, kelesuan, gangguan tidur, kembung, perut terasa keras dan nyeri, gatal pada pantat, serta ditemukannya cacing pada feses.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu infeksi cacing pada anak, termasuk kebiasaan tidak mencuci tangan, menggigit kuku, konsumsi makanan yang tidak higienis, kontak dengan orang yang terinfeksi, serta tidak mencuci bersih buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
Telur cacing dapat memasuki tubuh anak melalui makanan atau sentuhan, dan kemudian menetas di usus kecil sebelum bergerak menuju anus.
Telur yang menetas dapat tertinggal di usus dan menyebabkan infeksi. Penyebaran infeksi dapat terjadi saat anak menggaruk pantatnya dan tidak mencuci tangan dengan benar, sehingga telur cacing dapat menempel pada kuku dan menyebar ke orang lain.
Untuk mencegah infeksi cacing pada anak, penting untuk mengajarkan mereka kebersihan, mengganti pakaian secara teratur, memotong kuku secara berkala, serta melakukan langkah-langkah pencegahan lain seperti mencuci seprai secara rutin, mencuci buah dan sayuran dengan baik, memasak makanan dengan matang, dan minum obat cacing secara teratur.
Infeksi cacing pada anak dapat mengganggu penyerapan nutrisi mereka, sehingga diperlukan perawatan yang tepat.- ***