KORANMANDALA.COM – Danau Paniai, terletak di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, adalah sebuah surga bawah laut yang kaya akan kehidupan biota.
Dikelilingi pegunungan yang terhias emas dan gletser, serta danau-danau eksotis yang memiliki pesona yang unik.
Jika ingin mengunjungi Danau Paniai, perjalanan bisa dimulai dari Kota Enarotali, ibu kota kabupaten tersebut. Dari sana, wisatawan dapat memilih antara jalur darat melalui bus yang melintasi jalan berkelok atau jalur udara menggunakan pesawat Cessna yang mendarat di landasan tanah di dataran tinggi.
Danau ini juga dikenal memiliki berbagai jenis udang. Salah satunya udang selingkuh (Cherax albertisii), sebuah spesies udang endemik Papua yang semakin langka.
Disebut udang selingkuh karena ukuran tubuhnya yang besar dan capitnya yang hampir sebesar kepiting, sehingga disebut sebagai hasil perselingkuhan antara udang dan kepiting.
Habitat udang selingkuh berada di Sungai Baliem serta Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.
Terkait dengan rasanya, udang ini sangat lezat. Pengunjung dapat menikmati hidangan ini di warung-warung makan sekitar Danau Paniai.
Udang selingkuh, menjadi santapan favorit di Papua, terkenal akan kelezatannya. Biasanya menggunakan udang air tawar yang hidup di sungai-sungai seperti Sungai Baliem.
Tidak diragukan lagi bahwa udang selingkuh menyajikan kenikmatan yang tiada duanya, dengan tekstur yang mirip dengan lobster, padat dan berserat, namun tetap lembut dan manis.
Seperti halnya udang pada umumnya, semua bagian tubuh udang selingkuh dapat dinikmati, kecuali kepala.