KORANMANDALA.COM – Demam berdarah terjadi karena virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk ini umumnya hidup di daerah yang panas dan lembap dan berkembang biak pada lingkungan yang memiliki banyak genangan air.
Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi salah satu penyakit yang terkenal, terutama pada daerah tropis dan subtropis.
Penting untuk mengenali gejala dan tanda-tanda demam berdarah dengue (DBD) agar dapat mengambil langkah-langkah penanganan dan pencegahan yang efektif.
DBD merupakan masalah kesehatan serius karena dapat menyebabkan perdarahan yang parah, penurunan tekanan darah, dan bahkan kematian secara mendadak.
Untuk lebih waspada, penting untuk mengenali gejala dan tanda-tanda DBD berikut ini:
Demam tinggi, dapat mencapai 40 derajat Celsius. Sakit kepala. Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
Mual. Muntah. Rasa sakit di belakang mata. Pembengkakan kelenjar getah bening. Bintik-bintik merah pada kulit.
Demam pada DBD biasanya naik dan turun, sering kali sulit dideteksi. Dalam beberapa kasus, gejala dapat memburuk dan berpotensi mengancam nyawa. Selain itu, virus ini dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit, yang dapat mengakibatkan gejala seperti:
Nyeri perut parah. Muntah yang berlangsung terus-menerus, terkadang mengandung darah. Pendarahan pada gusi atau hidung. Urine dan tinja mengandung darah. Perdarahan di bawah kulit yang ditandai dengan bintik-bintik atau memar. Sesak napas. Kulit terasa dingin atau basah. Kelemahan dan Gelisah akibat ketidaknyamanan.
Gejala DBD, termasuk pada anak-anak, dapat muncul dalam beberapa fase, yang membuat pemantauan secara teliti penting.