KORANMANDALA.COM– Brokoli ternyata bukan hanya mampu melawan sel kanker dalam tubuh, tetapi juga melawan stroke.
Demikian hasil penelitian terbaru para peneliti Australia yang diterbitkan di ACS Science Centre, baru-baru ini.
Sebelumnya semua tahu bahwa brokoli melindungi sel-sel kita, dan memakannya secara teratur membantu kita melawan kanker perut, paru-paru, prostat, payudara, dan usus besar.
Tetapi sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti Australia dan diterbitkan di ACS Science Centre menemukan fakta bahwa brokoli juga bisa membantu sistem kardiovaskular kita, atau secara khusus mencegah kita terkena stroke.
Berikut detail penelitian tersebut sebagaimana dikutip dari Top Sante.
Menurut sumber tersebut, di Australia, stroke menyerang sekitar 55.000 orang setiap tahunnya, dengan sebagian besar kasus (85%) disebabkan oleh pembentukan bekuan darah di otak.
Sebagai perbandingan, laporan menunjukkan bahwa di Prancis, pada tahun 2019, 123.000 orang dirawat di rumah sakit karena kondisi ini.
Untuk mencegah stroke, Australian Heart Research Institute telah melakukan uji praklinis mengenai manfaat brokoli, berkat penemuan peneliti muda Ivy Guan, seorang mahasiswa PhD.
Menurut Ivy, sayuran tersebut mengandung bahan-bahan yang tidak hanya dapat mengurangi risiko penggumpalan darah, tetapi juga membantu meningkatkan efektivitas perawatan darurat yang diresepkan untuk mengobati mereka yang menderita kondisi tersebut.
Lawan stroke
Menurut peneltian, ketika seseorang menderita stroke, ia diobati dengan aktivator plasminogen jaringan, yang bertujuan untuk memperlambat kerusakan otak dan memecah gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah .
Namun pada kenyataannya, hal ini tidak terlalu efektif dan hanya bisa membantu pasien sebesar 20%.
Setelah melakukan penelitian, peneliti di Australia seperti Dr. Liu menemukan fakta bahwa brokoli memberikan sesuatu yang baru untuk stroke.
Disebutkan, berkat senyawa yang berasal dari brokoli, efektivitas obatnya bisa melonjak hingga 60%. Berbeda dengan antikoagulan yang juga bisa diberikan setelah stroke.
Sulforaphane, yang ditemukan dalam sayuran seperti brokoli, memiliki efek antiplatelet selektif dan ireversibel dan bekerja secara sinergis dengan terapi rekanalisasi vaskular tanpa meningkatkan risiko pendarahan, kata studi tersebut.
Salah satu dokter penelitian mengatakan bahwa senyawa brokoli tidak hanya efektif dalam meningkatkan kinerja obat antikoagulan setelah stroke, namun juga dapat digunakan sebagai agen pencegahan bagi pasien yang berisiko terkena stroke.
Kino, sebuah uji klinis dijadwalkan untuk mengetahui lebih lanjut. tentang penemuan ini, yang disimpulkan oleh Institut Penelitian Australia. (ape)***