KORANMANDALA.COM – Gampang tidur atau terlelap dengan cepat adalah hal yang diinginkan setiap orang.
Tertidur terlalu cepat sebenarnya bisa menjadi tanda awal gangguan tidur. Biasanya, orang sehat memerlukan waktu sekitar 10-20 menit untuk tertidur, meskipun bisa lebih cepat jika sangat lelah. Namun, tidur terlalu cepat juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan, seperti sleep apnea atau gangguan tiroid.
Proses tidur melibatkan zat kimia bernama adenosine, yang terbentuk saat kita aktif dan meningkat seiring waktu. Pada titik tertentu, adenosine ini memicu kebutuhan untuk tidur. Pada pagi hari, kadar adenosine akan mencapai titik terendahnya
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang tertidur dengan cepat, termasuk kemungkinan bahwa individu tersebut memiliki periode tidur yang singkat. Namun, dalam banyak situasi, terdapat faktor atau kondisi lain yang berperan dalam hal ini, seperti berikut:
Kurang Tidur (Sleep Deprivation):
Kurang tidur merupakan penyebab utama dari rasa kantuk yang berlebihan. Jika seseorang tidak mendapatkan cukup waktu tidur dan tidak dapat membersihkan adenosine, maka ia cenderung untuk tertidur lebih cepat. Sebagian besar orang membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam, meskipun kebutuhan ini bisa bervariasi.
Jika seseorang mengalami kelelahan yang ekstrem, sering tidur siang, atau mengalami kesulitan untuk tetap terjaga saat seharusnya, ini bisa menjadi tanda kurang tidur. Menambah waktu tidur sedikit bisa membantu mengatasi masalah ini.
Fragmentasi Tidur (Sleep Fragmentation):
Ketidakmampuan untuk tidur dengan kualitas yang baik atau sering terbangun di tengah malam bisa menyebabkan seseorang tertidur terlalu cepat.
Kondisi ini dikenal sebagai fragmentasi tidur, di mana tidur terjadi secara terputus-putus.
Sleep apnea adalah salah satu penyebab umum dari fragmentasi tidur. Sleep apnea menyebabkan pernapasan terhenti secara singkat berulang kali selama malam, seringkali diikuti dengan gejala lain seperti menggertak gigi, mendengkur, atau sering buang air kecil di malam hari.
Restless Leg Syndrome (RLS):
Sindrom kaki gelisah menyebabkan perasaan tidak nyaman yang membuat seseorang merasa perlu untuk menggerakkan kaki mereka, bahkan saat sedang beristirahat. Hal ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan seseorang terbangun berkali-kali selama malam.
Narkolepsi:
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang untuk merasa tiba-tiba mengantuk dan bahkan tertidur secara tiba-tiba, bahkan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, orang dengan narkolepsi juga mungkin mengalami kelumpuhan tidur, di mana mereka tidak dapat bergerak atau berbicara untuk sementara waktu.
Gangguan Tiroid:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan tiroid, baik itu kadar rendah atau tinggi, dapat menyebabkan masalah tidur. Orang dengan kadar tiroid rendah cenderung memiliki periode tidur yang lebih panjang, sementara orang dengan kadar tiroid tinggi mungkin mengalami gangguan tidur lainnya seperti kecemasan.
Gangguan Kesehatan Lainnya:
Selain gangguan tidur yang disebutkan sebelumnya, beberapa kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan seseorang tertidur terlalu cepat atau mengganggu kualitas tidur mereka. Contohnya adalah GERD, fibromialgia, kekurangan vitamin, atau aterosklerosis.
Jika kebiasaan tidur terlalu cepat mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.- ***