KORANMANDALA.COM – Saat Ramadhan tiba, umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan sukacita dan mengisi waktu dengan melakukan lebih banyak ibadah, seperti membaca Al-Quran, melakukan shalat sunnah, bersedekah, dan melakukan amal kebaikan lainnya.
Mereka yang beriman menyadari bahwa melakukan berbagai amalan di bulan yang penuh berkah ini dapat membantu menghapus dosa-dosa kecil yang telah terjadi dan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
Masalahnya, terkadang manusia kerap lupa, dalam 24 jam beraktivitas tak jarang diselingi beberapa hal yang justru berpotensi mengurangi pahala itu sendiri.
Beberapa hal yang dapat mengurangi pahala diantaranya:
Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 12 menekankan kepada orang-orang yang beriman untuk menjauhi prasangka buruk dan perilaku menggunjing. Dia mengingatkan bahwa prasangka negatif adalah dosa dan mendorong untuk tidak mencari-cari kesalahan orang lain atau menyebarkan fitnah. Allah menggunakan analogi memakan daging saudara yang sudah mati untuk menunjukkan kekejian prasangka buruk. Oleh karena itu, Dia mendorong kita untuk bertakwa kepada-Nya, karena Allah Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.
Rasulullah Saw juga menegaskan pentingnya menghindari berburuk sangka, karena prasangka negatif adalah salah satu bentuk dusta yang paling buruk, sebagaimana disampaikan dalam riwayat Bukhari.
Tajassus, atau memata-matai orang lain, juga harus dihindari, sesuai dengan yang telah ditegaskan dalam ayat Al-Quran sebelumnya. Ini dapat mencakup mencari kesalahan orang lain atau mencuri informasi tentang mereka untuk tujuan yang tidak baik, seperti merasa lebih baik atau merendahkan mereka.
Rasulullah Saw juga mengingatkan bahwa mendengarkan pembicaraan orang lain tanpa izin mereka, terutama jika pembicaraan tersebut tidak diinginkan oleh mereka, akan mendapat ganjaran yang buruk di hari kiamat, sebagaimana yang tercatat dalam riwayat Bukhari.
Mengadu domba adalah salah satu perbuatan yang dapat menghapus pahala puasa, sebagaimana disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas ra. Perbuatan tersebut antara lain termasuk berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.
Selain itu, berbohong atau bersaksi palsu juga harus dihindari, terutama bagi mereka yang sedang berpuasa. Meskipun secara hukum hal-hal tersebut tidak membatalkan puasa, namun para ulama sepakat bahwa perilaku-perilaku tersebut dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai pahala puasa dan bahkan menambah dosa.
Rasulullah Saw mengajarkan bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari melakukan hal-hal yang haram, baik itu dalam bentuk pandangan, ucapan, maupun tindakan, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim.- ***