KORANMANDALA.COM – Menara air yang berada di kantor Perumda Air Minum Tirta Giri Nata di Jalan Tuparev Cirebon memiliki sejarah panjang dan merupakan satu bangunan paling ikonik di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Bertuliskan ucapan selamat datang, dan selamat jalan. menara air Perumda Air Minum Tirta Giri Nata itu berada di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Cirebon.
Menara itu memiliki Tinggi sekitar 28 meter dan ditopang dengan 8 pilar di bawahnya membuat menara air ini mudah terlihat dari kejauhan. Konon menurut riwayat saat masa kejayaanya menara air ini menjadi menara tertinggi yang ada di Asia Tenggara.
Menara yang terkenal sebagai ikon penampungan air tersebut ini, sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Menara tersebut digunakan sebagai penampungan air untuk mendistribusikan kebutuhan air seputar Kota Cirebon.
Dosen Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tendi mengatakan, menara air di jalan Tuparev didirikan sejak zaman kolonial. Keberadaan menara air PDAM di jalan Tuparev itu sudah ada sejak era kolonial Belanda sekitar tahun 1800-an.
Berawal dari sebuah menara kecil, namun karena kebutuhan air di Cirebon sangat meningkat akhirnya menara tersebut diperluas,” ungkap Tendi Selasa 02 April 2024.
Seiring berjalannya waktu tepatnya di akhir abad ke-19, kebutuhan air meningkat di Kota Cirebon. Tetapi, pembangunan menara yang lebih besar tidak kunjung direalisasikan.
Pembangunan menara yang lebih besar baru terwujud sekitar tahun 19-an itu pun membutuhkan waktu penelitian yang sangat lama untuk mencari sumber mata air.
Sejarah
Sejak Tahun 1890 mulai dibangun Sistem Penyediaan Air Minum Kota Cirebon dengan kapasitas 10 liter/detik dari Mata Air Sendang Kabupaten Cirebon.
Selanjutnya Sarana Penyediaan Air Minum di kaki Gunung Ciremai, dari Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan mulai dibangun tahun 1937 dari mata air Paniis dengan kapasitas produksi 33 liter/detik, melalui terowongan/tunel yang mengumpulkan air dari 15 buah sumur vertikal.
Perjalanan PDAM Kota Cirebon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan Tahun 1958 -1960 kapasitas penyediaan air minum dari 30 L/detik menjadi 100 L/detik dan pemasangan Pipa Transmisi dari sumber air Paniis sampai ke Kota Cirebon.
Sementara itu, perkembangan terakhir telah dibangun reservoir baru di daerah Plangon dengan kapasitas 9.000 M³, melalui program bantuan Pemerintah pusat, yang dilaksanakan oleh Balai Prasarana Pemukiman wilayah Provinsi Jawa Barat. (wawan jr)***