KORANMANDALA.COM, BOGOR– Sekolah Bening Indonesia, sebuah institusi pendidikan yang menekankan nilai-nilai adab dan literasi, tengah menghadirkan inovasi menarik untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Dikelola oleh Bening Indonesia, sekolah ini memperkenalkan program mandiri yang mengajarkan siswa-siswinya untuk mengatur keuangan dan belanja, serta memasak takjil sendiri.
Takjil tersebut nantinya akan dibagikan kepada rekan sekolah serta kepada rumah hafiz Alquran yang berada di lingkungan sekolah.
Menurut Hikmatiyani Nastiti, Ketua Bening Indonesia Foundation, untuk sekolah Bening, Ramadan dibagi menjadi tiga bagian, yakni pra-Ramadan, pertengahan, dan akhir. Anak-anak dipersiapkan secara menyeluruh, baik dari segi pengetahuan agama maupun amal ibadah.
“Mereka didorong untuk membuat target pribadi selama Ramadan, seperti mengkaji materi agama atau melakukan ibadah tertentu,” tuturnya, kepada koranmandala.com, saat ditemui disekolah Gang Kurcaci, Katulampa, Kota Bogor, Selasa 2 April 2024.
Program ini melibatkan semua tingkatan pendidikan di Sekolah Bening, mulai dari tingkat RA (Raudhatul Athfal), SPS (Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini), SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu), SMP, hingga SMA.
Selain itu, program juga melibatkan Rumah Qur’an, sebuah inisiatif yang memberikan pendidikan agama kepada anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Nastiti menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam kegiatan tersebut, anak-anak diberikan dukungan dan bimbingan oleh mentor mereka dalam mencapai target pribadi mereka selama Ramadan.
Di tengah-tengah bulan, mereka tetap produktif dengan tetap menjalankan kegiatan rutin sekolah, namun tetap fokus pada ibadah dan pengembangan diri.
“Menuju akhir Ramadan, anak-anak diarahkan untuk melakukan ibadah khusus seperti iktikaf di masjid,” jelas dia.
Program ini juga memiliki tujuan sosial yang kuat, di mana siswa-siswi SMP dan SMA secara rutin berbagi sembako kepada keluarga yang membutuhkan, termasuk anak-anak yang tinggal di Rumah Qur’an.
Melalui inisiatif ini, mereka tidak hanya belajar tentang nilai-nilai Ramadan, tetapi juga terlibat dalam praktik kepedulian sosial.
“Harapan kami adalah agar melalui program ini, anak-anak tidak hanya memiliki pengetahuan tentang Ramadan, tetapi juga mempraktikkannya dengan penuh kesadaran dan kepedulian terhadap sesama,” tambah Nastiti.
Program mandiri Ramadan di Sekolah Bening Indonesia tidak hanya menciptakan lingkungan pendidikan yang terfokus pada pengembangan spiritual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan kemandirian kepada generasi muda, menciptakan iklim yang penuh makna dan berdampak positif bagi masyarakat. (Nicko)***