KORANMANDALA.COM – Sate Klathak Pak Pong yang legendaris di Jogjakarta, selain unik dari citarasa ternyata penampilannya tergolong istimewa dan lain dari biasanya.
Sate Klathak Pak Pong mempunyai keunikan pada tusukannya. Sate yang lain umumnya menggunakan tusuk berbahan bambu yang diserut, bentuknya mirip lidi, ada juga serutan kayunya gepeng tetapi lebar. Sate Klathak Pak Pong justru menggunakan jeruji sepeda!
Restoran Sate Pak Pong menawarkan variasi menu yang beragam. Meskipun namanya menonjolkan sate Klathak dan sate daging sapi, resto Sate Pak Pong juga memiliki menu lain seperti nasi goreng ayam, nasi goreng tongseng, tengkleng, gulai kambing, mendoan, sate sapi, gulai sapi, dan banyak lagi.
Minuman yang tersedia meliputi es teh dingin, teh manis panas, kelapa muda, kopi, teh tubruk, serta minuman kemasan.
Restoran ini memiliki tiga cabang di daerah Jogjakarta, masing-masing dengan kapasitas yang berbeda.
- Cabang pertama terletak di Jalan Stadion Sultan Agung 18 Brajan, Wonokromo, Pleret, Bantul, dengan kapasitas 400 orang.
- Cabang kedua berlokasi di Jalan Imogiri Timur Wonokromo, Pleret, dengan kapasitas 50 orang.
- Cabang ketiga berada di Jalan Imogiri Barat Sudimoro Timbulharjo, Sewon, dengan kapasitas 200 orang.
Selain menyediakan makanan, restoran ini juga menyediakan fasilitas seperti ruang pertemuan, mushola, dan area bermain untuk anak-anak. Penikmat kuliner bisa datang mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB.
Baca juga: Wisata Kuliner Populer di Jogja: Menikmati Ramen Otentik di Roka Ramen
Meskipun restoran ini sangat populer dan ramai, tetapi pelayanan bisa menjadi tantangan karena waktu tunggu dari pesanan hingga makanan sampai ke meja bisa memakan waktu lama, meskipun waktu makan sendiri cukup singkat.
Kota Jogjakarta terkenal dengan keunikan dan keindahannya. Karena itu, kota ini menjadi tujuan yang sulit dilupakan bagi para pengunjung.- *** rida