KORANMANDALA.COM – Heat stroke, juga dikenal sebagai serangan panas, adalah kondisi medis yang terkait dengan suhu tubuh yang tinggi. Serangan ini dapat menyebabkan gangguan fungsi sistem saraf dan gejala fisik lainnya.
Di Tanah Suci, suhu bisa mencapai 40 derajat Celsius selama musim haji, bahkan mungkin lebih.
Oleh karena itu, para jemaah haji disarankan untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut agar dapat menghindari terjadinya heat stroke.
Jemaah haji, terutama yang berusia lanjut, berisiko tinggi terkena heat stroke.
Para jemaah haji, terutama yang lansia, sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik dan menjaga kesehatan mereka sebelum melaksanakan ibadah haji. Mereka juga harus mengenali gejala heat stroke agar dapat mengatasinya dengan cepat, karena kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan.
Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, kehilangan fokus, dan masalah kulit.
Berikut beberapa tips untuk menghindari heat stroke;
Minumlah banyak air putih, bahkan jika tidak merasa haus. Disarankan untuk minum tiga hingga empat liter air per hari.
Semprotkan air bersih ke wajah untuk mendinginkan kulit.
Gunakan perlindungan diri saat berada di luar, seperti payung, topi lebar, kacamata hitam, pelembap, tabir surya, dan masker medis untuk menjaga kelembapan dan melindungi dari sinar matahari.
Kenakan pakaian longgar dan nyaman untuk mencegah peningkatan suhu tubuh, melindungi dari sinar matahari, dan pastikan untuk istirahat yang cukup.
Ada sekitar 45.000 jemaah haji yang berusia 65 tahun ke atas.
Mereka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berangkat dan membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan, karena kemungkinan obat-obatan tersebut tidak tersedia dalam persediaan yang disediakan oleh tim kesehatan.- ***