KORANMANDALA.COM – Operasional kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah telah memasuki hari kedelapan. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Abdillah, menyampaikan bahwa 139 kloter dengan sekitar 54.000 jemaah telah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
“Sudah ada 139 kloter yang mendarat di Madinah dari total 231 kloter yang dijadwalkan,” jelas Abdillah di Madinah pada Minggu 19 Mei 2024.
Sebanyak 323 kloter lainnya akan berangkat dari Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) di Jeddah.
Abdillah menjelaskan bahwa mekanisme kedatangan jemaah haji Indonesia di Jeddah tidak jauh berbeda dengan di Madinah. Jemaah akan melewati empat pintu kedatangan, yaitu pintu Fast Track melalui gate A dan pintu B, C, serta D, untuk penerbangan baik dengan Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia.
Jemaah haji Indonesia yang menggunakan jalur Fast Track, setibanya di Bandara Jeddah, akan langsung melewati pemeriksaan x-ray untuk tas kabin dan kemudian langsung masuk ke bus.
Sedangkan jemaah non Fast Track akan melalui pemeriksaan imigrasi terlebih dahulu, dilanjutkan dengan pemeriksaan barang bagasi dan barang bawaan, lalu menunggu sejenak di paviliun sebelum naik bus menuju hotel di Makkah.
“Kami mengimbau jemaah gelombang kedua yang akan tiba di Bandara Jeddah untuk mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi. Sehingga, saat tiba di Bandara Jeddah, mereka tinggal melafalkan niat ihram dan langsung diberangkatkan ke Makkah. Proses di Jeddah ini sangat cepat,” jelasnya.
Sekitar 60 persen kloter jemaah haji Indonesia akan mendarat di Jeddah. Prosedur yang ditetapkan Kementerian Haji memperkirakan bahwa proses jemaah keluar dari bandara memakan waktu antara 30 sampai 60 menit.- ***