KORANMANDALA.COM – Pasangan suami istri asal Pemalang, Daryono dan Runiti, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 32 Embarkasi Solo (SOC 32).
Mereka berdua sedianya akan melaksanakan ibadah haji bersama.
Namun, nasib berkata lain. Daryono meninggal dunia di Embarkasi, pada awal perjalanan menuju Tanah Suci.
Setelah dikuatkan oleh Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad, keluarga, dan jemaah SOC-32, Runiti menguatkan hati untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Suci pada Senin, 20 Mei 2024.
Di gedung Muzdalifah Embarkasi Solo, Runiti mengikuti prosesi pemberangkatan haji.
Runiti sudah tampak tegar meskipun semalam masih meratapi kepergian suaminya.
“Doakan saya tabah dan kuat,” pintanya.
Runiti mengatakan bahwa ia sudah mempersiapkan semuanya, termasuk perbekalan dan uang saku yang disiapkan oleh suaminya.
“Ini suami saya yang menyiapkan uang saku,” ucapnya.
Runiti merasa tenang karena banyak teman-teman dan kerabat dalam kloter SOC-32 yang siap mendampinginya.
Daryono yang tergabung dalam kloter SOC-32 masuk di Asrama Haji Donohudan pada 19 Mei 2024, pukul 16.00 WIB. Setelah mendapatkan layanan satu pintu di gedung Jeddah, petugas embarkasi mengantar Daryono dan istrinya ke salah satu kamar di Gedung Makkah lt. 2, lalu menata barang-barang Daryono.
Runiti kemudian menuju kamarnya sendiri. Tak lama setelah itu, teman sekamar datang dan menyapa Daryono. Namun, Daryono tidak merespons dan tubuhnya tidak bergerak. Khawatir akan keadaan Daryono, temannya melapor ke petugas Karu, Karom, dan petugas embarkasi.
“Pihak Poliklinik Embarkasi langsung memeriksa Daryono, dan ternyata Daryono sudah meninggal dunia dengan diagnosa gagal jantung,” jelas Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriardi.
Semoga almarhum husnul khatimah dan selalu mendapat rahmat Allah Yang Maharahman.- Aamiin.- ***