KORANMANDALA.COM – Dalam sebuah film dokumenter yang berjudul Burning Sun: Exposing the secret K-pop chat groups, rilis di kanal BBC World Service, terungkap bahwa mendiang penyanyi K-pop Goo Hara memainkan peran krusial dalam penyelidikan skandal Burning Sun yang mengguncang industri hiburan Korea Selatan ini.
Para jurnalis dalam dokumenter tersebut mengungkapkan bahwa Goo Hara memberikan mereka informasi penting yang membantu membongkar kasus tersebut ke publik, termasuk mengidentifikasi seorang pejabat senior polisi yang diduga terlibat. Skandal ini diduga melibatkan pejabat polisi senior yang merupakan bagian dari skandal yang lebih besar.
Goo Hara, yang dikenal sebagai anggota grup K-pop populer Kara, pernah menjadi korban Molka, istilah Korea untuk video kamera mata-mata tersembunyi. Dia terlibat dalam sengketa hukum dengan mantan pacarnya yang mengancam akan menyebarkan foto-foto pribadi dirinya.
Tragis, Goo Hara meninggal dunia pada tahun 2019, Hara ditemukan tewas di rumahnya di Cheongdam-dong, Gangnam, Seoul, pada 24 November 2019. Pihak berwenang kepolisian menduga dia meninggal karena bunuh diri. Kematian Goo Hara mengguncang para penggemarnya dan menyoroti tekanan serta perlakuan buruk yang sering dialami para selebriti wanita di Korea Selatan.
BACA JUGA: VIRAL! Apa Itu Dokumenter Skandal Burning Sun? Ini Rangkuman Kasusnya
Kasus Burning Sun Ungkap Sisi Gelap industri K-pop
Burning Sun, sebuah klub malam terkenal di Seoul, menjadi pusat dari berbagai tuduhan dan dugaan serius termasuk penyalahgunaan narkoba, penyuapan, dan perdagangan manusia. Skandal ini yang mencuat pada awal tahun 2019 disinyalir melibatkan beberapa selebriti terkenal serta pejabat tinggi, mengungkap adanya jaringan kejahatan yang terorganisir dengan baik di balik industri hiburan kpop yang bersinar.
Kasus Burning Sun ini menjadi catatan hitam yang mengungkap sisi gelap dan kelam dari industri K-pop yang glamor dan digandruingi banyak anak muda di seluruh dunia.
Dampak terbukanya skandal ini ke publik memicu gelombang protes dari masyarakat Korea, terutama dari kaum perempuan di Korea Selatan.
Mereka memprotes standar dan ekspektasi misoginis yang ada di masyarakat. Pada tahun 2019 lalu, gerakan ini berhasil mendorong pemerintah untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus yang menyita perhatian publik ini.
Kesadaran yang meningkat tentang ketidakadilan gender dan perlakuan buruk terhadap perempuan, terutama di industri hiburan, diharapkan akan membawa perubahan positif di masa depan di Korea Selatan. ***