KORANMANDALA.COM – Kurang tidur bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga pada kesehatan mental seseorang.
Selain menyebabkan kelelahan, ketidakfokusan, sakit kepala, dan kantuk berlebihan di siang hari, kurang tidur juga dapat meningkatkan tingkat iritabilitas dan kecenderungan untuk makan berlebihan.
Rekomendasi jam tidur untuk orang dewasa adalah antara 7 hingga 9 jam setiap malam, agar tubuh dan pikiran tetap segar. Namun, perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi durasi tidur malam.
Durasi tidur setiap orang dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi medis, pola tidur, aktivitas sehari-hari, dan pembentukan kebiasaan tidur yang baik.
Secara umum, orang dewasa muda (18-25 tahun) disarankan untuk tidur selama 7-9 jam, begitu pula dengan kelompok usia 26-64 tahun. Sedangkan untuk lansia (65 tahun ke atas), disarankan untuk tidur selama 7-8 jam.
Berbagai faktor dapat memengaruhi kualitas tidur, termasuk insomnia. Jika mengalami gangguan tidur seperti ini, ada obat tidur yang dapat dikonsultasikan dengan dokter.
Pola tidur yang baik akan memberikan manfaat optimal bagi tubuh dan pikiran. Organ tubuh membutuhkan waktu istirahat untuk berfungsi secara optimal, termasuk sistem metabolisme, kulit, hormon, dan otak.
Regenerasi sel dalam tubuh terjadi pada tingkat maksimal saat beristirahat di malam hari. Ini dapat membuat kulit menjadi kencang dan sehat, serta meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Tidur yang cukup juga berhubungan dengan kadar hormon ghrelin dan leptin dalam tubuh, yang mengatur nafsu makan. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan kadar leptin dan peningkatan kadar ghrelin, yang dapat meningkatkan risiko obesitas.
Untuk menciptakan kebiasaan tidur yang sehat, penting untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, menghindari makan berat sebelum tidur, serta menghindari konsumsi kafein dan alkohol. Redupkan cahaya dan hindari interaksi dengan perangkat elektronik sebelum tidur.
Jika mengalami gangguan tidur yang signifikan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.- ***