KORANMANDALA.COM – Alon-alon asal kelakon. Kalau niat sudah bulat, cita-cita pasti tergapai.
Pepatah itu memang benar adanya. Seperti dialami Ahmad Saifudin Rois, 72 tahun, seorang pedagang slondok alias kripik asal Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo.
Ahmad Rois memiliki cerita inspiratif tentang perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan hingga akhirnya menjadi jemaah haji tahun ini. Bergabung dengan Kkoter 46 Embarkasi Solo (SOC 46), kisah hidupnya menggambarkan perjuangan, ketabahan, dan keberkahan.
Ahmad Rois bekerja sebagai pembuat slondok, camilan atau keripik gurih dari singkong, sejak tahun 90-an. Dorongan dari pelanggannya membuatnya mendaftar haji pada tahun 2011.
Ahmad Rois bercerita bahwa awalnya ia hanya memiliki uang Rp10 juta. Melihat kesungguhannya, seorang pelanggan meminjamkan Rp15 juta untuk melengkapi biaya pendaftaran haji. Pinjaman itu dilunasinya dalam beberapa bulan dengan hasil penjualan slondok.
Perjalanan hidup Ahmad tidak selalu mulus. Pada tahun 2012, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang parah. Sebuah mobil menabraknya dari belakang, menyebabkan tangannya patah dan wajahnya cacat.
Ahmad harus menjalani operasi untuk pemulihan kondisi fisiknya. Meski demikian, semangatnya tidak surut. Ia tetap berjualan slondok untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk biaya haji.
Meskipun tangan pernah patah dan wajah telah dioperasi, Ahmad Rois tetap memproduksi slondok sebanyak 1 kwintal per hari. Ia menjualnya seharga Rp24.000 per kilogram ke warung-warung dan pasar.
Menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, tetangga dan kerabat Ahmad Rois mengadakan silaturahmi untuk memberikan dukungan. Dari pertemuan tersebut, terkumpul uang saku sebesar Rp6 juta sebagai bekal bagi Ahmad Rois selama menjalankan ibadah haji.
Ahmad Rois mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya.
“Ini adalah anugerah dan keberkahan dari Allah SWT. Saya sangat berterima kasih kepada pelanggan yang telah membantu saya mendaftar haji dan kepada tetangga yang memberikan dukungan moral dan finansial,” ujarnya, Jumat 24 Mei 2024.
Tekadnya untuk terus bekerja keras demi mencapai cita-citanya telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Kisah Ahmad Rois membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan doa, semua rintangan bisa diatasi.
Semoga perjalanan ibadah hajinya berjalan lancar dan ia kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur. Aamiin.- ***