KORANMANDALA.COM – Bila dimakan dengan sambal, kubis goreng terasa sangat maknyos, gurih dan lezat. Namun, di balik kelezatannya, kubis goreng rupanya menyimpan bahaya kesehatan.
Kubis goreng adalah kol yang digoreng hingga garing, menghasilkan tekstur yang ringan, renyah, dan mudah dikunyah. Hal ini membuat beberapa orang dapat mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Namun, konsumsi kubis goreng secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Seperti makanan gorengan lainnya, kubis goreng yang terlalu banyak bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kubisesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Kubis mentah mengandung banyak nutrisi penting seperti serat, kalium, protein, asam folat, mangan, kalsium, magnesium, serta vitamin B6, C, dan K. Namun, proses penggorengan yang menggunakan minyak panas menghilangkan hampir semua nutrisi ini.
Kubis goreng berbeda dengan kubis yang diolah dengan cara ditumis, dikukus, atau direbus. Kubis goreng tidak mengandung nutrisi sehingga tidak memberikan manfaat kesehatan apa pun.
Seperti disebutkan sebelumnya, kubis goreng tidak hanya kehilangan nutrisi tetapi juga tinggi kalori dan lemak jahat. Konsumsi kubis goreng secara berlebihan dapat membawa berbagai risiko kesehatan, seperti:
Peningkatan Berat Badan
Kubis goreng menyerap banyak lemak dari minyak, sehingga tinggi kalori. Jika dikonsumsi bersama makanan gorengan lainnya seperti ayam, lele, tahu, tempe, dan jeroan, berat badan bisa meningkat drastis. Berat badan berlebih dapat mengganggu aktivitas dan meningkatkan risiko obesitas.
Risiko Serangan Jantung atau Stroke
Obesitas, yang dapat dipicu oleh konsumsi kubis goreng berlebihan, merupakan faktor risiko penyakit jantung. Makanan gorengan juga meningkatkan kadar kubisesterol jahat (LDL), yang dapat membentuk plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Risiko Diabetes Tipe 2
Kubis goreng biasanya digoreng dengan minyak kelapa yang tinggi lemak jenuh. Lemak jenuh tidak hanya meningkatkan kubisesterol tetapi juga risiko diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 39%.
Risiko Kanker
Proses menggoreng kubis dapat menghasilkan zat akrilamida, yang bersifat toksik dan dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker ginjal, endometrium, dan ovarium.