Secara umum, setiap individu yang menderita diabetes berisiko mengalami ulkus diabetikum. Namun, pada kebanyakan kasus, pria lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi.
Pengobatan Ulkus Diabetikum
Penderita diabetes yang mengalami ulkus diabetikum disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat dan mengikuti resep obat yang telah diberikan dokter untuk menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Pemeliharaan gula darah yang terkontrol sangat penting untuk mendukung penyembuhan ulkus diabetikum dan mencegah komplikasi lainnya, seperti kerusakan ginjal dan retina mata.
Selain itu, beberapa langkah berikut disarankan untuk mengobati ulkus diabetikum:
Melakukan pembalutan dengan perban
Dokter akan memberikan instruksi tentang cara merawat dan membersihkan luka dengan perban, serta menggantinya secara teratur untuk mencegah dan mengatasi infeksi.
Memberikan obat-obatan:
Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mencegah atau mengobati infeksi, serta obat antiplatelet untuk meningkatkan aliran darah. Selain itu, obat-obatan diabetes dan insulin juga dapat diberikan untuk mengendalikan kadar gula darah.
Melakukan debridement
Dokter dapat membersihkan luka dengan menghilangkan jaringan mati melalui prosedur debridement. Ada berbagai metode yang bisa dilakukan, termasuk prosedur bedah.
Tak hanya itu, dokter juga akan berupaya memperbaiki aliran darah ke kaki dengan melakukan terapi oksigen hiperbarik. Jika diperlukan, penggunaan sepatu atau alat bantu jalan juga bisa direkomendasikan untuk mengurangi tekanan pada kaki.
Pencegahan Ulkus Diabetikum
Walaupun setiap penderita diabetes memiliki risiko mengalami ulkus diabetikum, namun kondisi ini dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut:
Melakukan pemeriksaan rutin pada kaki untuk memeriksa adanya luka atau kapalan.
Menjaga kebersihan kaki dengan membersihkannya dengan sabun dan air hangat, terutama di area jari-jari kaki, kemudian mengeringkannya secara menyeluruh.- ***