KORANMANDALA.COM – Sugar Craving alias kecanduan makanan manis melibatkan faktor fisik dan psikologis.
Mengetahui cara mengatasi keinginan makan makanan manis (sugar craving) sangat penting, terutama bagi mereka yang sering mengalaminya.
Konsumsi makanan manis berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.
Meskipun mengonsumsi makanan manis tidak selalu buruk, jika dilakukan berlebihan atau terlalu sering, dapat berdampak negatif pada kesehatan. Orang yang mengalami sugar craving seringkali ingin terus mengonsumsi makanan manis meskipun tidak lapar.
Dampak Konsumsi Makanan Manis Berlebihan
Keinginan untuk makan makanan manis bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres, kurang kalori, dan kurang tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh yang lelah atau kekurangan energi akan memicu otak untuk merasakan lapar dan menginginkan makanan manis sebagai cara alami tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi.
Namun, beberapa orang sulit mengontrol diri saat berhadapan dengan makanan manis, yang dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, kerusakan gigi, dan penyakit gusi. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis.
Batas konsumsi gula harian yang dianjurkan adalah 10% dari total kebutuhan kalori per hari (200 kkal), setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram gula. Jumlah gula dalam produk makanan bisa dilihat dari tabel komposisi nutrisi atau informasi nilai gizi pada kemasannya.
Untuk mengurangi sugar craving, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Kurangi Secara Perlahan
Jika terbiasa mengonsumsi makanan manis, coba kurangi secara bertahap. Tidak perlu langsung berhenti sepenuhnya, cukup kurangi porsinya sedikit demi sedikit.
Pilih Alternatif Makanan Lain
Gantilah camilan yang mengandung banyak gula tambahan dengan makanan yang manis secara alami, seperti buah-buahan, yang juga mengandung serat, vitamin, dan mineral.