Kombinasi makanan: Menggabungkan makanan dengan indeks glikemik tinggi dan rendah akan menurunkan indeks glikemik keseluruhan.
Tingkat kematangan:
Indeks glikemik beberapa buah, seperti pisang, meningkat seiring kematangannya. Semakin matang buah, semakin tinggi indeks glikemiknya.
Pengaruh Indeks Glikemik pada Pola Makan
Makanan dengan indeks glikemik rendah sering dianggap lebih sehat karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah signifikan, yang bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengatur pola makan dan mengontrol kadar gula darah.
Karbohidrat dalam makanan ini juga membuat kenyang lebih lama, baik untuk menurunkan atau menjaga berat badan.
Namun, indeks glikemik sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya acuan untuk menjalankan pola makan sehat.
Berikut beberapa alasannya:
Dua makanan dengan jumlah karbohidrat sama bisa memiliki indeks glikemik berbeda.
Tidak semua makanan dengan indeks glikemik tinggi buruk, seperti semangka yang meski tinggi indeks glikemik, tetap bermanfaat.
Beberapa makanan dengan indeks glikemik rendah bisa tinggi kalori, gula, dan lemak, seperti es krim dan kue cokelat.
Menggoreng makanan menurunkan indeks glikemik tetapi meningkatkan lemak dan kalori.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan dengan indeks glikemik rendah atau tinggi tidak signifikan mempengaruhi kondisi kesehatan tertentu, seperti kadar kolesterol, tekanan darah, atau sensitivitas insulin. Kadar gula darah juga dipengaruhi oleh usia, aktivitas fisik, istirahat, perubahan hormonal, dan tingkat stres.
Oleh karena itu, selain indeks glikemik, perhatikan juga kelengkapan nutrisi dalam makanan. Untuk menjaga kesehatan, konsumsilah makanan bergizi, berolahraga rutin, berhenti merokok, batasi alkohol, dan kelola stres. Juga, batasi asupan makanan tinggi gula, garam, dan kalori seperti permen, gorengan, makanan cepat saji, dan minuman manis.- ***