KORANMANDALA.COM – Perut buncit tak hanya mempengaruhi penampilan, tetapi juga berisiko bagi kesehatan secara keseluruhan. Bahaya perut buncit disebabkan oleh penumpukan lemak.
Perut buncit terjadi akibat akumulasi lemak di bagian perut. Lemak di perut terdiri dari dua jenis: lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan adalah lemak yang terletak di bawah kulit, yang bisa dicubit dan terlihat.
Perut buncit tidak hanya mempengaruhi penampilan, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh penumpukan lemak di perut, yang terdiri dari lemak subkutan dan lemak viseral.
BACA JUGA: Update 10 Akun FF Sultan Hari Ini 15 Juni 2024, Ada SG2 Rapper, OPM, dan Bundle Cobra
Lemak viseral, yang terletak di sekitar organ dalam tubuh, lebih berbahaya karena sering dikaitkan dengan obesitas perut dan lebih sulit dihilangkan.
Penumpukan lemak di perut bisa disebabkan oleh konsumsi makanan berlebih, terutama yang tinggi gula dan kolesterol, serta kurangnya aktivitas fisik. Faktor lain yang berkontribusi adalah riwayat obesitas dalam keluarga, kurang tidur, konsumsi alkohol, stres tinggi, usia tua, dan ketidakseimbangan hormon pada wanita menopause.
Untuk mengetahui apakah Anda memiliki obesitas perut, ukur lingkar pinggang Anda. Pria dianggap obesitas jika lingkar pinggangnya melebihi 102 cm, sedangkan wanita jika lebih dari 89 cm.
Indeks massa tubuh juga bisa digunakan untuk memantau status gizi.
Bahaya lemak perut termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian dini.
Lemak ini dapat mengeluarkan senyawa peradangan (sitokin) dan hormon yang mengganggu metabolisme, yang juga dapat meningkatkan risiko kanker tertentu seperti kanker usus besar, kanker kerongkongan, dan kanker pankreas.
Untuk mengatasi perut buncit, strategi yang efektif melibatkan kombinasi diet dan olahraga.