Sindrom Cushing: Kelebihan hormon kortisol menyebabkan pertambahan berat badan terutama di wajah, punggung, leher, dan pinggang.
Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK):
Kondisi ini menyebabkan resistensi insulin, yang dapat menambah berat badan, terutama di perut.
5. Teknologi dan Gaya Hidup
Gaya hidup modern yang sering duduk di depan layar dan mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi juga berkontribusi pada kenaikan berat badan.
6. Berhenti Merokok
Berhenti merokok dapat meningkatkan nafsu makan sementara, namun manfaat berhenti merokok jauh lebih besar dibandingkan risiko kenaikan berat badan.
7. Diet Ekstrim
Diet yang terlalu ketat dan bertujuan menurunkan berat badan dengan cepat tidak efektif dalam jangka panjang dan bisa menyebabkan kenaikan berat badan kembali dengan cepat.
Mengurangi Risiko Pertambahan Berat Badan
Meskipun lebih sulit dideteksi, faktor-faktor ini bisa dikelola dengan cara-cara berikut:
Pola Tidur yang Baik:
Biasakan tidur cukup dan konsisten dengan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari. Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan aktivitas seksual.
Konsultasi dengan Dokter:
Jika Anda mengalami pertambahan berat badan karena obat, periksakan diri ke dokter sebelum menghentikan pemakaian obat. Tanyakan alternatif pengobatan yang tidak meningkatkan berat badan.
Bergerak Aktif:
Aktivitas fisik harian seperti berjalan atau naik tangga bisa menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan suasana hati.
Mengelola Penumpukan Cairan:
Beberapa obat menyebabkan penumpukan cairan yang dapat meningkatkan berat badan sementara. Pola makan rendah garam dapat membantu mengatasi hal ini.
Mengelola faktor-faktor penyebab kegemukan dengan baik dapat membantu menjaga berat badan ideal dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.- ***