KORANMANDALA.COM – Dalam kondisi cuaca yang masih sejuk, seluruh jemaah haji Indonesia telah berangkat menuju Mina.
“Alhamdulillah, pada jam saya, pukul 07.37 WAS, Muzdalifah sudah clear. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Mina,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Muzdalifah, Minggu 16 Juni 2024.
Tahun lalu, terjadi keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina, dengan proses mobilisasi berlangsung hingga pukul 13.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Menurut Subhan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan langkah-langkah antisipasi sejak awal. Beberapa terobosan yang dilakukan termasuk penerapan skema murur (melintas Muzdalifah) bagi jemaah risiko tinggi, lansia, dan disabilitas.
“Menag telah membagi tugas kepada seluruh jajarannya untuk turun ke lapangan demi menyukseskan penyelenggaraan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kami bersinergi dengan semua petugas di lapangan agar proses pergerakan jemaah berjalan lancar,” ujar Subhan.
Di Muzdalifah, hadir Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Tenaga Ahli Menag Hasan Basri Sagala, Direktur Bina Haji Arsad Bidayat, Kepala Daker Bandara Abdillah, dan Kabid Transportasi Mujib Roni. Sementara di Arafah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersama Staf Khusus Menag Nuruzzaman dan Tenaga Ahli Hasanuddin Ali memimpin pelayanan. Di Mina, Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Abdul Qodir bersama para pejabat Eselon II PHU memimpin layanan.
Keberhasilan mobilisasi jemaah di Muzdalifah juga tidak lepas dari koordinasi lintas pihak yang semakin kuat dan efektif.
Sejak malam, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah berkomunikasi dengan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi serta pihak Masyariq di Arafah untuk merencanakan tindakan antisipatif terhadap kemungkinan kepadatan di Muzdalifah.
Sejak malam, kata Subhan, pihaknya berdiskusi dengan Kemenhaj, Naqabah (Organda Saudi), dan Masyariq untuk mematangkan langkah antisipasi agar sebelum matahari terik, seluruh jemaah sudah bergeser ke Mina.
Diskusi tersebut dihadiri oleh para petinggi Kemenhaj, Naqabah, dan Masyariq, sehingga keputusan bisa segera diambil untuk menghindari kejadian seperti tahun 2023.