Selain terdapat benda-benda rumah tangga, ada pula dokumentasi foto saat erupsi Gunung Merapi yang terpampang di setiap dinding galeri.
Foto-foto koleksi karya Boy T Harjanto tersebut, merupakan dokumentasi sebagai saksi sejarah tentang Letusan besar Gunung Merapi abad ke 21 yang telah menelan ratusan korban jiwa, harta benda serta sanak dan keluarga
Di bagian teras galeri terdapat motor yang kerangkanya masih tegak. Ada juga kerangka tulang sapi yang masih utuh.
Sejauh ini, perawatan galeri menggunakan biaya pribadi dan dana sukarela dari pengunjung.
Benda-benda yang dikumpulkan tidak hanya milik keluarga Topo, tetapi juga milik warga sekitar.
“Benda-benda di sini sebagian punya keluarga saya. Sebagian lagi barang milik warga, mereka kasih sendiri ke sini. Ada lagi yang memang saya beli dari penjual barang-barang bekas,” jelasnya.
Hampir enam tahun berdiri, galeri ini tetap tampak sederhana, namun selalu terawat.
Meskipun begitu, masih ada beberapa pengunjung yang belum sadar akan pentingnya menjaga benda-benda peninggalan sejarah.
Topo berkisah, beberapa benda sempat hilang ketika ramai pengunjung.
Tantangan juga dihadapi Topo saat galeri ini belum diberikan aturan soal pengambilan benda-benda dalam galeri.
“Dulu ada bule yang ngambil abu vulkanik, tapi saya kaget kok ngambilnya sampai satu kresek.”