KORANMANDALA.COM – Jantung yang mengalami pembengkakan, atau kardiomegali, bukanlah penyakit secara langsung, melainkan indikasi dari kondisi klinis atau penyakit tertentu. Gejala yang muncul pada jantung bengkak bervariasi tergantung pada penyebabnya, dan dalam beberapa kasus, tidak menimbulkan gejala pada sebagian orang.
Namun, pada yang lainnya, gejala yang dialami dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Gejala yang sering terjadi pada jantung yang mengalami pembengkakan meliputi sesak napas, aritmia, pembengkakan pada kaki dan tungkai, peningkatan berat badan karena retensi cairan, kelelahan, nyeri dada, dan palpitasi.
Tingkat keparahan gejala dapat berbeda-beda antara individu, mulai dari yang hampir tidak terasa hingga gejala yang memburuk seiring waktu.
Beberapa penyebab jantung bengkak di antaranya ; meliputi usia lanjut, hipertensi, gagal jantung, kolesterol tinggi, dan trigliserida tinggi.
Disarankan untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala jantung bengkak, terutama jika gejalanya parah atau mencurigakan, seperti sesak napas parah, nyeri dada, pingsan, atau ketidaknyamanan di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.
Untuk mendiagnosis kondisi ini, pemeriksaan medis oleh dokter sangat penting. Setelah diagnosis ditentukan, pengobatan yang tepat dapat meliputi penggunaan obat-obatan dan prosedur operasi.
Menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko merupakan langkah penting dalam mencegah jantung bengkak dan masalah jantung lainnya. Ini termasuk pola makan sehat, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, membatasi obat-obatan terlarang, dan melakukan olahraga secara teratur.
Disarankan untuk tidak mengabaikan gejala jantung bengkak yang mungkin muncul, karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, serangan jantung, stroke, atau kematian mendadak.
Dengan pengenalan dini dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan, dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.- ***