KORANMANDALA.COM – Diffuser adalah alat yang digunakan untuk mengubah minyak esensial menjadi uap wangi dan menyebarkannya di udara, menciptakan suasana nyaman dan menenangkan.
Penggunaan diffuser di dalam ruangan sangat efektif untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Diffuser menjadi alat yang umum dimiliki oleh pecinta aromaterapi dengan berbagai jenis dan kegunaan yang tersedia di pasaran.
Jenis-jenis diffuser yang bisa digunakan untuk aromaterapi antara lain:
BACA JUGA: Update 15 Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 4 Juli 2024, Ada SG2 Rapper Underworld
Diffuser Lilin:
Diffuser tradisional yang menggunakan suhu panas untuk menghasilkan uap aromaterapi. Minyak esensial dan air ditempatkan di wadah diffuser, dengan lilin menyala di bawahnya. Meski praktis, penggunaan panas dapat mengubah struktur kimia minyak esensial.
Evaporative Diffuser:
Menggunakan kipas untuk menyebarkan aroma tanpa panas. Ada juga reed diffuser yang memanfaatkan batang bambu untuk menyerap dan melepaskan aroma minyak esensial. Cocok untuk ruangan kecil dan sering dijadikan pajangan.
Nebulizer Diffuser:
Memecah minyak esensial menjadi molekul kecil sebelum menyebarkannya. Cocok untuk ruangan besar, tetapi lebih sulit dibersihkan dan bisa bising.
Ultrasonic Diffuser:
Mengubah minyak dan air menjadi kabut halus, melembapkan udara, dan cocok untuk rumah atau kantor. Beberapa model memiliki fitur mati otomatis dan bisa bertahan hingga 8 jam. Lebih murah dan kokoh dibanding nebulizer.
Penggunaan diffuser hanya bermanfaat untuk mengoptimalkan manfaat minyak esensial, bukan untuk mensterilkan udara.
Aroma yang tersebar merangsang indra penciuman dan memengaruhi emosi serta sistem saraf, tergantung jenis aromaterapi yang digunakan.
Beberapa minyak esensial, seperti lavender dan eukaliptus, diyakini dapat memberi efek relaksasi, mengurangi nyeri, dan meningkatkan kualitas tidur.
Penggunaan diffuser harus sesuai petunjuk dan dibersihkan setelah digunakan. Batasi penggunaannya sekitar 30-60 menit dengan ventilasi yang baik.
Hentikan pemakaian jika mengalami iritasi atau alergi dan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risikonya.- ***