KORANMANDALA.COM – Jerawat batu muncul saat pori-pori tersumbat minyak dan sel kulit mati yang meradang dan terinfeksi.
Jerawat batu bisa menyerang siapa saja dan di bagian tubuh mana pun, terutama wajah.
Jerawat batu menyebabkan bengkak dan merah, serta penumpukan nanah di lapisan kulit yang lebih dalam. Jerawat ini bisa pecah dan menyebarkan infeksi, sehingga pengobatan yang tepat sangat diperlukan.
Jerawat batu, yang sering kali menyakitkan dan tidak nyaman, muncul dengan ukuran besar, berwarna kemerahan, dan berisi nanah. Meski mengganggu penampilan, jerawat ini bisa diatasi dengan penanganan yang tepat.
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun peningkatan hormon androgen, terutama saat remaja, dapat memicu produksi minyak berlebih. Minyak yang berlebih, penumpukan sel kulit mati, atau infeksi bakteri dapat menyumbat pori-pori.
Selain remaja, jerawat batu bisa menyerang orang dewasa hingga lansia, terutama yang memiliki riwayat keluarga dengan jerawat batu. Kondisi lain yang memicu jerawat batu termasuk menstruasi, kehamilan, menopause, sindrom ovarium polikistik, penggunaan obat tertentu, produk perawatan kulit yang tidak cocok, dan keringat berlebih.
Penanganan Jerawat Batu
Jerawat batu memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter. Beberapa cara penanganannya antara lain:
Obat Minum:
Antibiotik untuk infeksi bakteri, serta obat hormonal untuk gangguan hormon.
Obat Oles:
Retinoid (vitamin A) sering digunakan bersama antibiotik topikal. Asam salisilat dan dapsone juga efektif.
Tindakan Medis:
Terapi cahaya, ekstraksi komedo, peeling kimia, dan suntikan kortikosteroid.
Semua pengobatan harus dilakukan oleh dokter kulit. Hindari memencet jerawat karena bisa menimbulkan bekas.
Mencegah Jerawat Batu
Mengonsumsi obat saja tidak cukup. Lakukan hal-hal berikut untuk mencegah jerawat batu:
Cuci wajah dua kali sehari dengan sabun lembut.
Tidur 7–9 jam per hari.
Olahraga rutin.
Jaga kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari.
Hindari memencet jerawat.
Cuci tangan sebelum menyentuh wajah.
Kelola stres.
Pilih produk kulit berjerawat dengan benzoil peroksida, asam salisilat, atau asam glikolat.
Gunakan skincare atau kosmetik noncomedogenic.
Hindari facial scrub dan produk berbahan dasar minyak.
Bersihkan benda yang sering bersentuhan dengan wajah.
Jaga pola makan dan batasi asupan gula untuk meringankan jerawat. Jerawat batu bisa meninggalkan bekas luka dan mengganggu penampilan, jadi konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.- ***