KORANMANDALA.COM – Love language atau bahasa cinta adalah cara yang digunakan untuk merasakan dan mengungkapkan cinta, tidak hanya kepada pasangan, tetapi juga kepada teman, keluarga, rekan kerja, dan bahkan diri sendiri. Konsep ini diperkenalkan oleh Gary Chapman dalam bukunya “The 5 Love Languages” pada tahun 1992.
Bahasa cinta terdiri dari lima jenis utama: pujian, sentuhan fisik, pemberian atau penerimaan hadiah, tindakan, dan menghabiskan waktu bersama. Faktor-faktor seperti lingkungan, pengalaman asmara, dan pola asuh masa kecil dapat membentuk love language seseorang.
Macam-Macam bahasa cinta atau Love Language:
BACA JUGA: Bagi-bagi 15 AKUN FF Gratis Masih Aktif 8 Juli 2024 No Hack Evo Gun, Akun Sultan FF Litomplo
Pujian melalui Kata-Kata
Love language ini dikenal sebagai words of affirmation. Seseorang dengan love language ini merasa dicintai melalui pujian, apresiasi, atau kata-kata motivasi. Mereka juga cenderung memberikan kata-kata positif kepada orang lain untuk menyatakan perhatian dan cintanya.
Sentuhan Fisik
Disebut physical touch, love language ini melibatkan kontak fisik seperti bergandengan tangan, merangkul, atau memeluk. Bagi mereka, sentuhan fisik adalah ungkapan cinta dan membuat mereka merasa dicintai.
Pemberian atau Penerimaan Hadiah
Giving/receiving gifts adalah cara seseorang menunjukkan dan merasakan cinta melalui hadiah. Bagi mereka, nilai utama bukan pada harga atau jenis barang, melainkan usaha dan perhatian di balik pemberian tersebut.
Tindakan
Dikenal sebagai acts of service, love language ini menekankan tindakan nyata untuk menunjukkan perhatian dan cinta, seperti membantu pekerjaan rumah atau melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kepedulian.
Menghabiskan Waktu Bersama
Quality time adalah love language di mana seseorang merasa dicintai melalui waktu yang dihabiskan bersama dengan perhatian penuh. Kualitas interaksi lebih penting daripada kuantitas waktu yang dihabiskan bersama.
Dalam hubungan, penting untuk memahami love language pasangan atau orang terdekat agar dapat memberikan perhatian dengan cara yang mereka hargai.
Jika komunikasi tentang love language tidak berhasil dan hubungan menjadi penuh konflik, berkonsultasi dengan psikolog atau melakukan konseling pasangan bisa menjadi solusi untuk menemukan cara mengatasi masalah yang ada.- ***