KORANMANDALA.COM – Rasa lapar adalah respons alami tubuh yang menandakan kebutuhan akan makanan. Biasanya, lapar akan hilang setelah makan.
Namun, berbeda dengan polifagia, di mana rasa lapar berlebihan tidak hilang meski sudah makan cukup.
Polifagia, atau hiperfagia, adalah kondisi medis yang menggambarkan nafsu makan berlebihan. Hal ini bisa disebabkan oleh gaya hidup yang buruk atau kondisi medis tertentu.
BACA JUGA: Bagi-bagi 11 AKUN FF Gratis Masih Aktif 9 Juli 2024 No Hack Evo Gun, Akun Sultan FF Litomplo
Beberapa penyebab polifagia antara lain:
Kurang tidur:
Kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon ghrelin dan leptin yang mengatur rasa lapar, menyebabkan rasa lapar lebih sering muncul.
Stres:
Stres meningkatkan produksi hormon kortisol yang memicu rasa lapar, sering kali mengarah pada konsumsi makanan berlebihan, terutama yang tidak sehat.
Pola makan buruk:
Konsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana, seperti makanan cepat saji, membuat seseorang cepat lapar lagi karena kurangnya nutrisi penting.
Makan terlalu cepat:
Makan cepat menyebabkan otak tidak sempat menerima sinyal kenyang, sehingga seseorang merasa masih lapar dan makan lagi.
Sindrom pramenstruasi (PMS):
Perubahan hormon selama PMS, seperti peningkatan estrogen dan progesteron serta penurunan serotonin, meningkatkan nafsu makan, terutama terhadap makanan manis atau asin.
Hiperglikemia:
Kadar gula darah tinggi karena gula tidak masuk ke sel akibat kurangnya insulin menyebabkan tubuh kekurangan energi, sehingga terus merasa lapar. Ini umum pada penderita diabetes yang tidak terkontrol.