KORANMANDALA.COM – Hiperlipidemia adalah istilah medis yang mengacu pada kondisi kolesterol tinggi dalam tubuh. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala jelas, tetapi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengatasi hiperlipidemia dengan tepat.
Hiperlipidemia terjadi karena tingginya kadar kolesterol atau trigliserida dalam darah, yang merupakan lemak utama. Kolesterol diproduksi secara alami oleh hati dan dapat juga berasal dari makanan tinggi lemak seperti telur, daging merah, dan keju. Trigliserida, di sisi lain, berasal dari kalori ekstra yang disimpan oleh tubuh.
Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL). Hiperlipidemia terjadi ketika terlalu banyak kolesterol jahat dalam darah dan tidak cukup kolesterol baik untuk membersihkannya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri.
BACA JUGA: 11 Akun FF Gratis Update Hari Ini 13 Juli 2024, No Hackback, Nenagamer, dan Litomplo
Beberapa faktor risiko untuk hiperlipidemia termasuk gaya hidup tidak sehat seperti obesitas, konsumsi makanan tinggi lemak, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti pil KB dan obat antidepresan juga dapat memengaruhi kadar kolesterol. Kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit ginjal, dan faktor genetik juga dapat berkontribusi pada hiperlipidemia.
Meskipun hiperlipidemia sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, beberapa tanda mungkin muncul pada kasus yang lebih parah, seperti pertumbuhan lemak kekuningan di sekitar mata atau persendian.
Untuk mendiagnosis hiperlipidemia, tes darah diperlukan untuk mengukur profil lemak, termasuk kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL. Kadar kolesterol yang normal bervariasi tergantung pada faktor individu, tetapi umumnya, tingkat kolesterol total dianggap normal jika berada di bawah 200 mg/dL.
Penanganan hiperlipidemia biasanya melibatkan perubahan gaya hidup seperti diet rendah lemak, peningkatan aktivitas fisik, dan berhenti merokok.
Namun, dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti statin, asam nikotinat, atau fibrat mungkin diperlukan untuk mengontrol kadar lemak dalam darah.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi individu Anda. Melakukan pemeriksaan rutin juga penting untuk memantau dan mengelola kadar kolesterol secara efektif.- ***