KORANMANDALA.COM – Water fasting adalah metode diet yang melibatkan hanya mengonsumsi air putih tanpa makanan atau minuman lain untuk menurunkan berat badan, menghilangkan racun, atau sebagai persiapan sebelum operasi.
Metode ini memastikan tidak ada kalori yang masuk ke dalam tubuh. Air putih dipilih karena bebas kalori dan sangat baik untuk kesehatan. Namun, penting untuk berhati-hati karena diet ini bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar.
Manfaat water fasting antara lain:
BACA JUGA: 21 Akun FF Sultan Season 1 Gratis Google Khusus Hari Ini 14 Juli 2024
Penurunan Berat Badan:
Tanpa asupan kalori selama lebih dari 24 jam, berat badan bisa turun hingga 0,9 kg per hari. Minum 2 liter air putih juga bisa membakar hingga 100 kalori per hari.
Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Kanker:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa water fasting dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, serta mencegah pertumbuhan sel kanker.
Menurunkan Risiko Diabetes:
Diet ini mengurangi risiko diabetes karena tubuh tidak mendapatkan asupan gula dari makanan atau minuman dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
Menurunkan Tekanan Darah:
Water fasting dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Studi menunjukkan 82-90% orang mengalami penurunan tekanan darah setelah water fasting selama 10-14 hari.
Water fasting juga memiliki bahaya jika tidak dilakukan dengan benar, antara lain;
Kekurangan Gizi:
Tanpa asupan makanan atau minuman selain air, tubuh bisa mengalami malnutrisi karena tidak mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
Dehidrasi:
Meskipun terdengar aneh, water fasting bisa menyebabkan dehidrasi karena 20-30% asupan cairan berasal dari makanan.
Hipotensi Ortostatik:
Kondisi ini adalah penurunan tekanan darah mendadak saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring, menyebabkan pusing dan hampir pingsan.
Cara melakukan water fasting:
Fase Pradiet:
Persiapkan diri 3-4 hari sebelumnya dengan makan dalam porsi kecil atau puasa beberapa jam dalam sehari.
Fase Diet (24-72 jam):
Minum 2-3 liter air per hari dan hindari aktivitas yang membutuhkan fokus penuh.
Diet ini sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 72 jam tanpa pengawasan dokter.
Fase Pascadiet:
Mulai dengan makanan kecil atau jus dan tingkatkan asupan makanan secara perlahan untuk menghindari refeeding syndrome.
Water fasting tidak dianjurkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, atau penderita penyakit tertentu seperti gagal ginjal, asam urat, maag, atau gangguan makan.
Konsultasikan dengan dokter spesialis gizi untuk diet sehat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, serta pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, rutin berolahraga, dan menghindari merokok atau minuman beralkohol.- ***