Peran agen rahasia sangat sentral dalam kesuksesan operasional lembaga intelijen.
Uniknya, pekerjaan sebagai agen intelijen tidak terkait dengan jenis kelamin. Banyak agen perempuan handal terlibat dalam operasi yang terkenal dan berpengaruh di dunia.
Beberapa di antaranya adalah;
Mata Hari (1876–1917):
Penari eksotis Belanda yang dieksekusi karena melakukan spionase untuk Jerman selama Perang Dunia I.
Charlotte de Sauve (1551–1617):
Wanita bangsawan Prancis yang bergabung dengan “Flying Squadron” Ratu Catherine de’ Medici untuk mengumpulkan informasi dari pria-pria berpengaruh di pengadilan.
Liu Hulan (1932–1947):
Mata-mata muda yang terlibat dalam mendukung Partai Komunis China selama Perang Sipil dengan mengorganisir penduduk desa dan menyampaikan pesan rahasia.
Violette Szabo (1921–1945):
Agen rahasia Inggris yang dikenal karena keberaniannya selama Perang Dunia II, sebelum ditangkap dan dieksekusi oleh Jerman Nazi.
Anna Chapman (lahir 1982):
Mata-mata Rusia yang terlibat dalam “Program Ilegal” dan diusir dari AS sebagai bagian dari pertukaran mata-mata.
Noor Inayat Khan (1914–1944):
Wanita India yang menjadi operator radio pertama di Paris untuk Eksekutif Operasi Khusus Inggris selama Perang Dunia II, sebelum ditangkap, disiksa, dan dieksekusi oleh Jerman.
Josephine Baker (1906–1975):
Penari, penyanyi, dan aktris Prancis-Amerika yang aktif dalam Perlawanan Prancis selama Perang Dunia II dan dihormati dengan Croix de guerre oleh Prancis.
Keberadaan dan kontribusi para agen perempuan dalam dunia intelijen adalah bukti bahwa keberanian dan keahlian tidak mengenal batas gender.- ***