KoranMandala.com – Botox, atau toksin botulinum, adalah obat yang berasal dari bakteri Clostridium botulinum, yang dikenal sebagai penyebab botulisme.
Selain digunakan dalam bidang kecantikan untuk mengencangkan kulit dan mengurangi kerutan, botox juga memiliki aplikasi medis untuk mengatasi berbagai gangguan saraf.
Di Indonesia, botox telah terdaftar sebagai obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan harus digunakan di bawah pengawasan medis.
Cara kerja botox adalah dengan memblokir sinyal saraf ke otot, sehingga otot menjadi lemah dan lumpuh sementara. Efeknya biasanya mulai terasa beberapa hari setelah penyuntikan dan dapat bertahan antara 3 hingga 6 bulan.
Setelah itu, otot akan kembali berkontraksi, dan kerutan dapat muncul kembali, meskipun tidak sejelas sebelumnya.
Dalam bidang kecantikan, botox bermanfaat untuk mengurangi garis halus dan kerutan di area wajah, memperbaiki bentuk wajah, serta mengatasi masalah rambut.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, botox digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, seperti kandung kemih hiperaktif, inkontinensia urine, migrain kronis, otot kaku, nyeri leher, masalah mata, keringat berlebih, dan gangguan saraf tertentu.
Meskipun umumnya aman jika dilakukan oleh dokter berpengalaman, suntik botox dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri, bengkak, sakit kepala, dan kelopak mata yang turun.
Sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox, penting untuk mempertimbangkan biaya, frekuensi perawatan, dan memilih dokter yang kompeten.
Suntik botox tidak disarankan bagi mereka yang hamil, menyusui, atau memiliki infeksi kulit.
Setelah prosedur, hindari aktivitas berat dan pemijatan pada area wajah selama beberapa hari. Jika mengalami efek samping serius, segera konsultasikan ke dokter.- ***