KoranMandala.com – Wabah cacar monyet kini sedang merajalela di Afrika. Berikut ini gejala dan penyebab utamanya yang perlu diwaspadai.
Seperti diketahui, wabah cacar monyet sedang merajalela di Afrika. Mengantisipasi hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengambil tindakan untuk mengatasi wabah, sebelum terjadi keadaan darurat
Cacar monyet adalah zoonosis yaitu, dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini berasal dari kelompok orthopoxvirus, sama seperti cacar.
Menurut sejarahnya, awalnya ditemukan pada hewan pengerat kecil di Afrika Barat dan Tengah, kemudian terjadi juga pada spesies monyet, tikus dan tikus tanah.
Penyakit ini pertama kali muncul pada manusia sekitar tahun 1970 di Kongo dan muncul pada 2017 di Sudan.
Lalu, bagaimanakah gejala dan penyebab utamanya?
Menurut beberapa sumber, gejala virus monyet sangat mirip dengan cacar. Namun, tidak seperti cacar, virus ini juga memiliki beberapa gejala khas, seperti Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).
Ketika diseran virus, pasien mengalami ruam yang muncul setelah 2-3 hari demam. Ruam ini lebih parah di wajah, telapak tangan, dan kaki dibandingkan di badan. Hal ini terjadi karena lesi yang terbentuk di permukaan kulit.
Ruam tersebut dapat berupa makula (datar), vesikel (berisi cairan encer), pustula (berisi nanah), atau papula (sedikit menonjol).
Terkadang, kerak juga terbentuk di kulit pasien yang dapat terlepas karena kekeringan yang ekstrem.