KoranMandala.com – Memahami penyebab rasa haus adalah penting agar dapat segera ditangani jika terasa tidak normal. Rasa haus yang sering dan intens bisa menandakan adanya masalah kesehatan, seperti diabetes. Rasa haus yang normal biasanya disebabkan oleh kondisi seperti:
Dehidrasi: Kekurangan cairan dapat terjadi akibat kurang minum, konsumsi alkohol berlebihan, diare, muntah, atau banyak berkeringat. Dehidrasi juga bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari yang ekstrem, yang dapat menyebabkan heatstroke, menimbulkan rasa haus, pusing, dan pingsan.
Konsumsi makanan tertentu: Makanan pedas dan asin, serta yang mengandung MSG, dapat meningkatkan rasa haus. Kandungan natrium dalam garam dan MSG merangsang keinginan untuk minum lebih banyak.
Kehamilan: Wanita hamil sering merasa haus dan ingin buang air kecil lebih sering akibat perubahan hormon. Selama kehamilan, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk sirkulasi darah dan perkembangan janin.
Efek samping obat-obatan: Beberapa obat, seperti litium dan diuretik, dapat menyebabkan rasa haus berlebihan karena meningkatkan produksi urine.
Namun, beberapa penyakit juga bisa menyebabkan rasa haus yang berlebihan atau polydipsia, antara lain:
Diabetes: Diabetes mellitus terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi dan tidak terkontrol karena masalah dengan hormon insulin. Ini memaksa ginjal memproduksi lebih banyak urine untuk membuang glukosa, yang menyebabkan rasa haus terus-menerus.
Diabetes insipidus: Berbeda dari diabetes melitus, diabetes insipidus disebabkan oleh gangguan pada hormon antidiuretik (ADH) yang mengatur cairan tubuh. Penderita menghasilkan urine berlebihan, menyebabkan rasa haus yang sering.
Ketoasidosis diabetik: Komplikasi berbahaya dari diabetes yang sering terjadi pada diabetes tipe 1, di mana tubuh memecah lemak sebagai pengganti glukosa karena kekurangan insulin. Ini menyebabkan penumpukan zat keton dan gejala seperti rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil, kelelahan, dan nyeri perut.