KoranMandala.com – Penuaan pada manusia, terjadi lebih cepat pada rentang usia tertentu, karena adanya perubahan molekul yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Berikut ini penjelasannya.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 14 (waktu setempat) Agustus lalu, media Inggris ‘The Guardian’ memberitakan hasil penelitian penuaan yang diterbitkan oleh para peneliti di Universitas Stanford di Amerika Serikat.
Para peneliti menganalisis dan melacak proses penuaan dengan secara rutin mengumpulkan sampel dari 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun melalui usapan darah, tinja, kulit, mulut, dan hidung selama 1 hingga 7 tahun.
Tim peneliti menganalisis informasi hingga 135.000 molekul berbeda (RNA, protein, metabolit) dan mikroorganisme (virus bakteri, jamur, dll. yang dikumpulkan dari usus dan kulit sukarelawan) untuk mengungkap proses penuaan.
Hasilnya, studi tersebut menemukan tidak ada perubahan bertahap dalam jumlah molekul atau mikroorganisme yang ditemukan dalam sampel sukarelawan. Artinya penuaan tidak berlangsung lambat seiring bertambahnya usia manusia.
Namun sebaliknya, para peneliti menemukan bahwa molekul dan mikroorganisme berubah secara signifikan satu kali pada setiap orang pada usia pertengahan 40-an dan awal 60-an.
Dijelaskan, terkait perubahan fisik pada pertengahan usia 40-an, para peneliti awalnya berasumsi bahwa hasil untuk seluruh kelompok terdistorsi karena perubahan yang terjadi pada wanita sebelum dan sesudah menopause.
Namun, hasil pelacakan menunjukkan perubahan serupa terjadi pada pria berusia pertengahan 40-an.
Secara khusus, perubahan terjadi pada molekul yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, kafein, alkohol, dan metabolisme lipid pada pertengahan usia 40-an.