KoranMandala.com – Sedot lemak adalah prosedur bedah yang melibatkan teknik hisap untuk menghilangkan lemak di area tubuh tertentu. Meskipun populer, prosedur ini sering kali disertai dengan berbagai mitos yang menyesatkan.
Salah satu mitos yang umum adalah bahwa sedot lemak merupakan cara mudah untuk menurunkan berat badan.
Faktanya, prosedur ini hanya efektif untuk menghilangkan lemak di area spesifik, bukan sebagai metode penurunan berat badan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan berkonsultasi dengan dokter gizi tetap diperlukan untuk mencapai hasil penurunan berat badan yang diinginkan.
Mitos lain yang beredar adalah bahwa hasil dari sedot lemak bersifat permanen.
Sebenarnya, meskipun lemak di bagian tertentu tubuh dapat dihilangkan, hasilnya tidak akan bertahan lama jika gaya hidup sehat tidak diterapkan. Lemak bisa kembali muncul jika pola makan dan rutinitas olahraga tidak dijaga.
Sedot lemak juga sering dianggap dapat mengencangkan kulit, namun ini adalah kesalahpahaman.
Prosedur ini hanya menghilangkan jaringan lemak dan tidak memiliki efek mengencangkan kulit. Jika kulit kendur setelah prosedur, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Sedot lemak bisa diterapkan di berbagai bagian tubuh dengan lemak berlebih, seperti perut, pinggang, pinggul, punggung, dagu, leher, betis, lengan, dan pantat.
Namun, tidak semua orang bisa menjalani prosedur ini. Mereka yang kekurangan berat badan, memiliki penyakit kronis, atau kondisi kulit yang buruk tidak disarankan untuk melakukannya.
Sebagai prosedur bedah, sedot lemak memiliki risiko efek samping seperti perdarahan, infeksi, dan reaksi terhadap anestesi.
Selain itu, efek samping lainnya termasuk memar, peradangan, tromboflebitis (pembekuan darah), dan mati rasa sementara di area yang dioperasi. Jika efek samping berlanjut lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.- ***