KoranMandala.com -Kasus trafficking di Indonesia masih terus meningkat pasca pandemi. dan Jawa Barat jadi daerah kedua dengan jumlah korban trafficking terbesar setelah Jawa Timur.
Pasalnya, banyak masyarakat kondisi ekonominyq belum stabil akibat pandemi. Sehingga hal itu manfaat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Jadi artinya setelah pandemi ini, kita melihat tren trafficking ini masih meningkat,”kata Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, kepada wartawan di Bandung, Kamis 19 Desember 2024, malam.
Komisi X DPR RI Desak Pemerintah Tingkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
Alasan klasiknya kata isteri Ahmad Heryawan itu adalah tekanan ekonomi.
Menurutnya hal itu terjadi dikarenakan masyarakat ingin mendapatkan pekerjaan mudah, serta mendapatkan informasi sepintas. Di mana lanjutnya, berbagai modus, mulai dari tawaran magang hingga kerja di restoran, berujung pada eksploitasi seperti menjadi operator judi online hingga perdagangan manusia.
“Berikutnya kemudahan orang bekerja itu hanya karena informasi sepintas dari media sosial yang mereka terima tanpa literasi yang cukup memadai untuk menyiapkan diri, memiliki kompetensi, menyiapkan dokumen yang memenuhi syarat prosedural seperti itu,” tuturnya
ia pun menyoroti pentingnya literasi dan edukasi bagi masyarakat agar tidak mudah terjebak tawaran kerja ke luar negeri melalui informasi media sosial yang minim verifikasi.
“Masyarakat harus memastikan perusahaan yang menawarkan kerja itu tercatat di SISKOPMI dan memenuhi syarat prosedural. Jangan hanya sekadar punya paspor lalu berangkat,” tegasnya.
Ia mendorong pemerintah untuk memperkuat kerja sama antar negara melalui skema government to government (G2G) yang dinilai lebih aman dibanding skema private to private (P2P).
“Skema G2G lebih menjamin keamanan pekerja migran karena melibatkan pemerintah kedua negara,” tandasnya.