KoranMandala.com – Warga binaan di Lapas se-Jawa Barat kini bisa memperoleh penghasilan selama menjalani masa tahanan. Melalui program industri kreatif yang dikembangkan di dalam Lapas, mereka mendapatkan premi yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau dikirimkan kepada keluarga di rumah.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Gun Gun Gunawan, mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan serta kemandirian ekonomi warga binaan setelah bebas. Hal ini disampaikannya saat meresmikan perjanjian kerja sama antara Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat dengan PT DAM Sawarga Maniloka Jaya di Pasar Baru, Bandung.
Pojok Hasil Karya Warga Binaan Lapas Diresmikan di Pasar Baru Bandung
Sebagai bagian dari inisiatif ini, dibuka “Pojok Hasil Karya Warga Binaan”, yang menjadi platform pertama di Indonesia untuk memasarkan produk-produk hasil karya narapidana. Produk-produk yang dihasilkan meliputi kerajinan tangan, industri kreatif, serta kuliner, yang semuanya diproduksi di dalam Lapas.
![Produk-produk Warga Binaan Lapas](https://www.koranmandala.com/wp-content/uploads/2025/02/Produk-produk-Warga-Binaan-Lapas-960x720.webp)
“Dengan adanya kios ini, hasil karya warga binaan dapat dipasarkan lebih luas, mengingat Pasar Baru merupakan pusat perdagangan di Kota Bandung dan bahkan Jawa Barat,” ujar Gun Gun di Pasar Baru Bandung, Jumat, 14 Februari 2025
Selain memberi penghasilan bagi warga binaan, program ini juga berfungsi sebagai sarana pelatihan dan pendampingan wirausaha. Nantinya, Lapas diharapkan bisa menjadi pusat pelatihan keterampilan yang membantu warga binaan memiliki bekal usaha setelah menyelesaikan masa hukumannya.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga binaan tetapi juga membangun citra positif bahwa mereka tetap bisa produktif meskipun berada di dalam Lapas. Ke depan, akan semakin banyak outlet yang menjual produk warga binaan di berbagai lokasi di Jawa Barat.
Kerja sama ini diawali dari kunjungan PT DAM ke Lapas Perempuan dan berkembang menjadi perjanjian yang melibatkan berbagai instansi terkait. Dukungan pemasaran produk warga binaan menjadi bukti nyata apresiasi terhadap karya mereka dan menjadi indikator keberhasilan program pembinaan di dalam Lapas.