Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Mengaku Komunis Setelah Didemo 3 Ribu Orang, Sebut China Jadi Raksasa Dunia
KORANMANDALA.COM – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang mengaku bahwa dirinya adalah seorang komunis.
Hal ini disampaikan Panji Gumilang seperti dikutip Koran Mandala dari akun TikTok @inverno.channel.
“Saya komunis, anak-anakku sekarang China umur kemajuannya 25 tahun diukur dari tahun 1998. Pada 1998 Indonesia sudah naik hampir bersamaan dengan China dipotong, hancur lagi nol lagi, China naik terus menjadi raksasa segala hal,” ujarnya.
Panji Gumilang menyebut, ekonomi China adalah kekuatan dunia yang dapat menyalip kapitalis Amerika Serikat dan Eropa.
“China sebagai pendatang baru harus kuat daripada raksasa tua. Kaum kapitalis Eropa sudah hidup ratusan tahun kaya, kapitalis AS ratusan tahun sudah tua,” jelas Panji Gumilang.
Hal ini terjadi setelah Pondok Pesantren Al Zaytun didatangi 3000 demonstran dari forum Indramayu menggugat pada hari Kamis 15 Juni 2023.
Ribuan orang dari pihak Pondok Pesantren Al Zaytun pun keluar dari area gerbang utama.
Tapi tidak seperti yang digemborkan pihak Pesantren Al Zaytun yang akan membawa 10 ribu masa, kenyataannya hanya sekitar ribuan saja.
Kawat berduri sudah membentang di sepanjang gerbang utama kemudian petugas gabungan sudah dikerahkan dan bersiap siaga.
Mereka menanti kehadiran 3000 demonstran yang akan menyampaikan lima poin gugatan kepada pihak Pondok Pesantren Al Zaytun.
Adapun lima tuntutan mereka yaitu seperti dikutip Koran Mandala dari kanal Youtube TvOneNews :
1. Usut tuntas dugaan ajaran sesat Al-Zaytun libatkan MUI dan KEMENAG
2. Usut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan atas laporan Sdri. KARTINI perempuan asal Indramayu yang diduga korban pemerkosaan Panji Gumilang;
3. Tegakan UPPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah diduga Al-Zaytun merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektar tidak jelas ijin peruntukannya (Lidik pencucian uang);
4. Hentikan pembuatan Dersus (Dermaga Khusus Al-Zaytun) di Desa Eretan Kec. Kandanghaur dan jalan khusus / jalan pribadi yang sedang dibuat di Desa Lonyod Wanguk, disambungkan lurus dengan Al-Zaytun sangat berbahaya jika dimanfaatkan praktek penyelundupan senjata, narkoba dan perdagangan manusia;
5. Al-Zaytun tidak ada manfaatnya sama sekali untuk masyarakat sekitar tidak ada tenaga kerja, santri asal Indramayu dan tertutup tidak bisa diakses secara umum. (*)