Koran Mandala -Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, memimpin rapat koordinasi lintas sektoral untuk persiapan Operasi Ketupat Lodaya 2025. Rapat di Aula Polrestabes Bandung itu dihadiri Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, Forkopimda, serta berbagai instansi terkait.
“Operasi Ketupat Lodaya 2025 berlangsung 14 hari, mulai 26 Maret hingga 8 April 2025. Sebanyak 1.256 personel diterjunkan dengan 24 pos pengamanan di wilayah hukum Polrestabes Bandung,” ujar Budi, Minggu 16 Maret 2025.
Kegiatan praoperasi digelar pada 20-25 Maret, sementara pascaoperasi berlangsung 9-13 April. Kepolisian, TNI, dan instansi terkait siap menjaga keamanan selama libur Lebaran. Wali Kota Bandung pun menginstruksikan camat dan lurah untuk bersinergi menjaga kondusivitas wilayah.
Polda Jabar Survei Jalur Operasi Ketupat Lodaya 2025 untuk Keamanan
Satpol PP diminta mengantisipasi kemacetan di pasar tumpah. Dishub menerjunkan 694 personel serta melakukan ramcek PO bus pariwisata mulai 18-25 Maret. BMKG memprediksi hujan ringan hingga sedang pada 1 April dan mengingatkan mitigasi bencana karena adanya sesar aktif di Jabar.
PT KAI Daop 2 Bandung memperkirakan lonjakan penumpang mencapai 575 ribu orang, dengan puncak arus balik pada H+5 Idulfitri.
Sementara itu, Korlantas Polri memperkirakan arus mudik dimulai pekan depan, menyusul kebijakan work from anywhere (WFA). Operasi Ketupat di Jawa, Lampung, dan Bali dimulai 23 Maret, sementara wilayah lain tetap 26 Maret.
Pemerintah menetapkan WFA bagi ASN pada 24-27 Maret. Kakorlantas Polri memperkirakan masyarakat mulai mudik sejak 19 Maret.
“Pada 19 hingga 22 Maret, masyarakat kemungkinan sudah mulai berangkat mudik,” ujar Kakorlantas, Minggu (16/3/2025).
Irjen Agus menambahkan, kepastian pola mudik tahun ini masih menunggu hasil traffic counting di jalan nasional dan tol.
“Kebijakan WFA seharusnya mengurai pemudik agar berangkat lebih awal. Kami akan evaluasi saat gelar pasukan pada 29 Maret,” tutupnya.