Dugaan penebangan pohon di hutan lindung kawasan wisata Situ Panjalu Ciamis yang dikritisi Asep Solehudin alias Asep Devo.
KORANMANDALA.COM – Ciamis memiliki objek wisata dan tempat ziarah yang terkenal yaitu Situ Lengkong yang terletak di Desa Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis.
Luasnya 9,25 hektar, dan terdapat sebuah pulau kecil di tengah danau yang disebut Pulau Musyawarah Atom Pulau Segede.
Nusa Larang merupakan pulau landai yang berada di tengah danau, di Nusa Larang terdapat makam Prabu Hariang Kencana.
Baca juga: Sejarah Destinasi Wisata dan Ziarah Situ Lengkong di Panjalu Ciamis, Berikut Legenda dan Mitos Asal-usulnya
Selain wisata alam, Situ Lengkong juga dijadikan tempat wisata religi oleh masyarakat yang ingin berziarah ke makam Raja Hariang Kancana (Raja Panjalu).
Makanan sakral ini disajikan di sebuah pulau di tengah danau bernama Nusa Gede.
Bahkan Situ ini menjadi objek wisata pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Selain wisata alam, Situ Lengkong juga dijadikan tempat wisata religi oleh orang-orang yang ingin berziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana (Raja Panjalu).
Baca juga: Kapolres Ciamis Benarkan Adanya Laporan Dugaan Penganiayaan Aktivis LPLHI-KLHI Jabar Asep Solehudin, Begini Kronologinya
Makam yang disakralkan tersebut berada di pulau tengah danau yang bernama Nusa Gede.
Situ Lengkong masih asri dan jadi surga bagi flora dan fauna yang ada di lingkungan Situ Lengkong.
Tempat ini banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Melihat tingginya minat wisatawan berkunjung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis bakal merevitalisasi kawasan Situ Panjalu agar menjadi lebih nyaman.
Baca juga: EKSKLUSIF: Kritisi Penebangan Pohon di Hutan Lindung Wisata Alam Situ Panjalu, Aktivis Lingkungan Diduga Dianiaya di Pendopo Ciamis
Beberapa sarana dan prasarana tambahan akan dibangun di tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia melalui Kabid Destinasi Dian Udeng Kusdiana pada Kamis 16 Februari 2023 lalu.
“Revitalisasi dimulai dari bulan Maret sampai Agustus 2023. Jadi Nanti Situ Lengkong Panjalu akan memiliki wajah baru sebagai destinasi wisata religi,” ujarnya.
Dian menyebut Dinas Pariwisata telah melaksanakan rapat terkait revitalisasi tersebut.
Baca juga: Respons HDCI Bandung, Usai Pelaku Tabrak Santri di Ciamis Serahkan Diri ke Polisi
Sosialisasi pun telah dilaksanakan kepada masyarakat Panjalu dan pihak lainnya.
Revitalisasi Situ Lengkong dibagi menjadi 2 tahap dengan nilai DED sebesar Rp 30 miliar.
“Tahun ini tahap pertama untuk anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 15 miliar,” ungkapnya.
Sarana wajah atau muka obyek wisata Situ Lengkong terbaru bakal dibangun pada tahap pertama.
Baca juga: Pelaku Tabrak Lari Santri di Ciamis Menyerahkan Diri ke Polisi
Hal itu meliputi gerbang, penataan sekitar lahan parkir, kios-kios, diorama, pembuatan kantor pengelola dan normalisasi Situ Lengkong.
“Tahapan yang dilakukan saat ini, dari hasil rapat sudah dilakukan lelang pengawasan supervisi. Kemudian dilanjutkan lelang fisik. Ini sedang berjalan. Pokja PBJ sudah menjelaskan bagaimana progres revitalisasi dilaksanakan,” ucapnya.
Harapannya Situ Lengkong bakal menjadi salah satu wisata unggulan di Jawa Barat.
“Semoga setelah memiliki wajah baru dan menambah daya tarik, pengunjung yang datang ke Ciamis lebih meningkat. Ini merupakan gerbang wisata religi di Jabar. Pengunjung dari Jawa Timur dan Jawa Tengah bisa lebih banyak lagi datang ke Ciamis,” pungkasnya.
Baca juga: Pelaku Tabrak Lari Santri di Ciamis Menyerahkan Diri ke Polisi
Sayangnya rencana revitalisasi ini dinodai oleh kelakuan segelintri oknum.
Hal ini disampaikan Asep Solehudin yang merupakan pengurus DPW Lembaga Penyelamatan Lingkungan Hidup Indonesia-Kawasan Laut Hutan Industri (LPLHI-KLHI).
Awalnya Asep mengkritisi adanya kegiataan penebagan pohon di hutan lindung di wisata alam di Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis.
Akibatnya ia menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh gerombolan oknum orang yang diduga pro terhadap Bupati Ciamis, Herdiyat Sunarya.
Baca juga: Pengendara Moge Penabrak Santri di Cihaurbeuti Ciamis Ditetapkan Tersangka, Polisi : Dia Bukan Anggota HDCI
Asep yang merupakan pengurus DPW Lembaga Penyelamatan Lingkungan Hidup Indonesia-Kawasan Laut Hutan Industri (LPLHI-KLHI) itu, mengalami luka-luka akibat aksi pengeroyokan.
Dari pengakuannya, aksi main pukul gerombolan oknum orang yang pro diduga terhadap Bupati Ciamis bermula dari video kritikannya yang diunggah di YouTube seorang wartawan.
Menurut Asep, gerombolan orang yang diduga melakukan pemukulan dan penganiayaan tersebut didasari karena dirinya dinilai telah mempermalukan Bupati Ciamis dengan cara kritikannya.
“Di YouTube itu saya melakukan kritik penebangan pohon di wisata alam Situ Panjalu. Karena itu wilayah hutan lindung yang seharusnya dilindungi,” kata Asep yang juga aktivis lingkungan kepada Koran Mandala, Jumat, 2 Juni 2023.
Baca juga: Kejam, Rombongan Moge Serempet Santri di Ciamis, Bukannya Berhenti, Pelakunya Ngacir!
Dikatakan Asep, akibat banyaknya komentar miring dan diduga membuat Bupati Ciamis tersudut, maka para gerombolan orang yang diduga pro terhadap Bupati Ciamis mencarinya.
Ia bahkan mendapatkan ancaman melalui video yang direkam oleh para pelaku sebelum aksi pengeroyokan membuat badan dan giginya goyang beberapa.
“Di video itu, saya diancam akan dicari karena telah mengkritisi dan memprotes itu,” kata dia. ***