Koran Mandala -Aktris Bollywood Rhea Chakraborty sempat menjadi sasaran kampanye media yang penuh kebencian setelah kematian tragis pacarnya, aktor Sushant Singh Rajput, pada tahun 2020.
Ia dituduh sebagai “penggali emas” dan “pembunuh”, bahkan sempat mendekam di penjara selama 27 hari akibat tuduhan yang kini terbukti tidak berdasar.
Badan Investigasi Pusat India (CBI) baru-baru ini menyatakan di pengadilan bahwa Rajput meninggal karena bunuh diri, dan tidak ada bukti yang mengaitkan Chakraborty atau keluarganya dengan kematian sang aktor.
Pengacara Rhea, Satish Maneshinde, menegaskan bahwa kliennya mengalami penderitaan besar akibat tuduhan tak berdasar serta tekanan media yang luar biasa.
Perburuan Media dan Kampanye Kebencian
Setelah kematian Rajput pada Juni 2020, Rhea menjadi pusat perhatian media India. Ayah Rajput melaporkan dirinya ke polisi, menuduhnya mencuri uang anaknya dan berperan dalam kematiannya.
Namun, tuduhan tersebut bertentangan dengan laporan polisi Mumbai yang menyebut bahwa Rajput mengalami gangguan kesehatan mental dan sedang dalam perawatan sebelum kematiannya.
Media kemudian mengeksploitasi kasus ini, menggambarkan Chakraborty sebagai sosok manipulatif, pelaku ilmu hitam, hingga “pemikat pria kaya”.
Ia bahkan menerima ancaman pemerkosaan dan pembunuhan. Beberapa saluran TV mendedikasikan acara khusus untuk menyerangnya, dengan pembawa acara yang secara histeris menuduhnya sebagai pemadat narkoba tanpa bukti jelas.
Begini Kata Legend Persib Bandung, Tentang Peluang Timnas Indonesia
Hidup yang Hancur Akibat Stigma
Penangkapan Rhea tiga bulan setelah kematian Rajput semakin memperburuk situasinya. Setelah dibebaskan, ia berjuang untuk membangun kembali kehidupannya. Aktris yang dulu bersinar ini kesulitan mendapatkan pekerjaan karena stigma yang melekat padanya.