Koran Mandala -Kepolisian Daerah Jawa Barat membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun yang menjadi korban kekerasan seksual oleh Priguna Anugerah, dokter cabul peserta didik (residen) yang bertugas di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menyebut kemungkinan adanya korban lain yang belum melapor masih terbuka. Karena itu, ia mengajak korban yang masih malu berbicara di media sosial untuk datang langsung dan membuat laporan.
“Silakan melapor ke kami. Bisa saja ada korban lain yang belum speak up,” kata Kombes Hendra, Rabu 9 April 2025.
Oknum Dokter Cabul Sempat Coba Bunuh Diri Saat Hendak Ditangkap
Hendra menjelaskan, Polda Jabar langsung bertindak cepat sejak menerima laporan pertama pada 18 Maret 2025. Dalam waktu satu minggu, tepatnya 25 Maret 2025, status tersangka ditetapkan terhadap Priguna.
“Tersangka ini sudah berkeluarga dan berasal dari luar Jawa. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada indikasi kelainan seksual,” ujarnya.
Direktur SDM dan Pendidikan RSHS, dr. Fitra Hergyana, mengatakan, peristiwa itu terjadi saat tersangka tengah berjaga malam sesuai jadwal. Ia masuk dalam daftar peserta didik dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang ditugaskan di RSHS.
“Pelaku ini residen anastesi dari Unpad yang sedang menempuh pendidikan spesialis. Ia bukan karyawan RSHS, melainkan mahasiswa yang sedang dititipkan untuk praktik,” kata Fitra.
Menurut Fitra, peserta didik memang dijadwalkan bertugas di IGD, dengan pengawasan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP). Namun, ia tak menampik bahwa aksi pelaku dilakukan di luar prosedur yang berlaku.
“Secara SOP, mereka bertugas sesuai arahan DPJP. Tapi, jika ternyata melakukan hal di luar itu, maka menjadi pelanggaran berat,” ujarnya.
Pihak Unpad dan RSHS menyatakan dukungan penuh terhadap proses penyelidikan yang dilakukan Polda Jabar, serta menegaskan komitmen melindungi korban dan keluarganya.
6 Komentar
RSHS, Tolong Dokter yang sudah jadi lebih dibanyakin dibanding yang dokter pendidikannya, karena RSHS Rumah Sakit besar bukan untuk coba-coba, pengalaman pribadi, sangat meyedihkan.
Bisa-bisanya, Tes Psikologi Dinas Kesehatan Meloloskan predator s*ex jadi PNS
Ish kenapa sih?? Mahal” belajar kedokteran tapi di sia”kan
Bravo Polda jabar, tak ada tempat untuk predator s*x di jawa barat. Apalgai ini seorang dokter profesional
Satu kata buat pelaku “BEJAD”
Sungguh terlaluuuh 🙁